Tiga Tahun Tidak Impor Beras, Ketahanan Pangan Indonesia Terjaga
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Sabtu, 20 Agustus 2022 01:33 WIB
ORBITINDONESIA - Indonesia memiliki ketahanan pangan yang berkesinambungan karena didukung oleh pembangunan infrastruktur pengolahan serta jaringan distribusi yang tepat. Ini khususnya soal beras.
Kepala Divisi Pengadaan Komoditas Perum Badan Usaha Logistik (BULOG) Budi Cahyanto menjelaskan, sejauh ini, Indonesia sudah tiga tahun tidak pernah mengimpor beras.
Saat ini pun BULOG memiliki cadangan beras sebesar 1,1 juta ton sesuai dengan ketentuan badan pangan dunia FAO serta berbagai regulasi yang dari Kementerian Pertanian Indonesia.
Baca Juga: Bulog: Indonesia Berpeluang untuk Ekspor Beras Karena Kondisi Stok Stabil
“Jadi ketahanan pangan Indonesia, khususnya beras, tidak perlu dikhawatirkan. Bahkan kita juga berpeluang melakukan ekspor beras,” ujarnya dalam diskusi Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) bertajuk “Tantangan Ketahanan Pangan”, Jumat, 19 Agustus 2022.
“Indonesia saat ini memang produsen beras terbesar kedua di dunia setelah China. Namun selama ini konsumsi kita tinggi sehingga sebagian besar terserap di dalam negeri,” lanjutnya.
Selain beras, komoditas jagung pun menurutnya akan terjaga stoknya serta berpotensi diimpor setelah akhir tahun ini, ketika sejumlah infrastruktur pengering jagung atau corn drying center (CDC) selesai dibangun.
Sejauh ini, tuturnya, produksi jagung di tanah air sudah surplus tiga juta ton. “Potensi ekspor sudah terlihat dan akan terealisasi untuk ekspor ke Filipina atas upaya Atase Perdagangan di KBRI Manila,” tambahnya.
Baca Juga: Kemenkop UKM Prioritaskan Papua dan Papua Barat dalam Peningkatan Literasi Digital
Adapun CDC yang dibangun tersebar di enam lokasi yang menjadi sentra jagung seperti Dompu di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, serta Bolaang Mongondow di Sulawesi Utara.