DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Anton DH Nugrahanto: Ada Tommy Suharto di Balik Perilaku Politik Ade Armando dan Grace Natalie

image
Ade Armando dan Grace Natalie dari PSI dituduh selingkuh politik dengan Tommy Suharto.

Untuk itulah Tommy Suharto menyerahkan beberapa kantor Partai Berkarya untuk digunakan PSI, dan sejak penyerahan kantor itu dikatakan PSI tidak punya kedaulatan politiknya dan praktis dikuasai Tommy Suharto.

Awalnya PSI adalah Partai bernafaskan semangat muda dimulai dari kongkow anak-anak muda di kafe yang membahas politik kekinian dan membawa isu liberalisme, humanisme, progresivisme, hak minoritas dan humanisme.

Tapi karena ambisi pendanaan dan penguasaan jalur-jalur logistik Partai yang agresif dengan memanfaatkan gelontoran duit konglomerasi, semangat muda itu kemudian luntur.

Nama PSI tak bisa dilepaskan dari peran Jeffrie Geovanie, mantan anggota DPR dari Golkar dan dikenal kalangan politisi tingkat atas sebagai ‘ahli lobbying’ terutama melobi soal pendanaan politik.

Strategi politik PSI saat itu dibagi dua sel yang saling berpisah, sel pertama dibentuknya jaringan pendanaan dikomandani Jeffrie Geovanie dan kedua sel strategi politik dilakukan oleh Grace Natalie dan Raja Juli Antoni.

Baca Juga: Pandawara Group Berhasil Ajak 5300 Relawan untuk Bersihkan Pantai Terkotor No.3 di Indonesia Ada di Cirebon

Dalam strategi pendanaan Jeffrie mendapatkan pendanaan politik lewat grup bisnis Djarum, Gajah Tunggal dan Kelompok bisnis jaringan hotel Harris. Deal-deal pendanaan untuk PSI antara Jeffrie Geovanie dengan beberapa penghubung grup-grup bisnis besar itu kerap dilakukan di Singapura.

Sementara Grace Natalie melakukan strategi politik ‘Penunggangan isu’ di mana PDIP menjadi isu besar jalan politik strategis mereka. Dimulai dari isu naiknya Jokowi menjadi Presiden sampai isu besar Ahok, PSI menunggangi arah politik PDIP seraya menggebuki PDIP dengan beberapa opini yang menyudutkan.

Hal ini dilakukan agar PSI mendapatkan pengalihan pemilih Nasionalis dari PDIP terutama dari kalangan anak muda-nya.

Tapi strategi ini tidak efektif terutama soal merebut massa PDIP, karena dibiayainya PSI oleh jaringan konglomerat bocor ke publik. Bahkan ada olok-olok saat itu nama PSI dilekatkan oleh publik sebagai “Partai milik Djarum”.

Halaman:
1
2
3
4
5

Berita Terkait