DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Hanief Adrian: Kaum Profesional, Korupsi dan Patrimonialisme

image
Ridwan Djamaludin, alumnus ITB yang kena kasus korupsi.

Jika kehidupan pseudo-demokrasi era Orde Baru terkonsentrasi pada satu patron politik yaitu Soeharto, maka kehidupan demokrasi era Reformasi dibajak oleh kepemimpinan patrimonialistik.

Max Weber menjelaskan patrimonialisme sebagai penyelenggaraan kekuasaan negara dengan loyalitas pada pribadi sang penguasa, tidak didasarkan pada loyalitas pada aturan hukum dan rutinitas yang ia beri nama sebagai birokratisme.

Kontrol terhadap kekuasaan tidak berjalan maksimal melalui trias politica dan dari kekuatan sosial, para patron saling mengunci satu sama lain agar tidak saling menjatuhkan dan baru berseteru jika ada usaha dari satu patron untuk menaklukkan patron lainnya.

Maka dalam kasus korupsi yang menimpa RD dan alumni-alumni ITB serta kaum profesional lainnya tidak dapat dilepaskan dari perseteruan antara patron politik yang berporos pada Presiden Jokowi yang memiliki hubungan pasang surut dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, walaupun secara politik PDI Perjuangan akan pasang badan terhadap siapa saja yang mencoba menggoyang Rezim Jokowi.

RD menjadi pejabat eselon satu di Kementerian ESDM pada tahun 2020 tidak dapat dilepaskan dari dukungan sebagian alumni ITB dalam pencalonan Jokowi sebagai Presiden dalam Pemilu 2014, manuver dari mereka yang menolak pencalonan mantan Ketua Umum IA-ITB Hatta Rajasa yang juga Menko Perekonomian 2009-2014 sebagai Calon Wapres pasangan Prabowo Subianto.

Sebagaimana dijelaskan dalam artikel penulis sebelumnya ‘Jokowi dan Para Relawannya’, RD adalah satu kelompok aktivis Student Center ITB yang dikader oleh Hendardi seorang aktivis hukum dan HAM. Mereka beramai-ramai memutuskan mendukung Jokowi.

Kader-kader Hendardi di Student Center ITB menduduki jabatan penting di Rezim Jokowi, antara lain Pramono Anung sebagai Sekretaris Kabinet, Fadjroel Rachman sebagai Juru Bicara Presiden, dan RD sebagai Dirjen Minerba.

Dengan demikian, patron politik kelompok alumni ITB ini adalah Pramono Anung yang jabatannya paling dekat dengan Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Sekretaris Kabinet.

Peranan Pramono Anung sangat besar dalam peningkatan karir RD sebagai birokrat yang lama berkarir di BPPT, dan diduga berperan penting menjadi RD sebagai Dirjen Minerba.

Kabar burung yang beredar adalah sebenarnya RD hanya masuk tiga besar dalam lelang jabatan Dirjen Minerba, namun lingkaran perkawanan dengan istana menjadikan RD yang pernah menjadi anak buah Menko Maritim saat dijabat Rizal Ramli dan Luhut Pandjaitan menjadi Dirjen Minerba.

Halaman:

Berita Terkait