DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Masjid Muswardi Thaher di Lampung Diresmikan

image
Masjid Muswardi Thaher.

Tiap kali mengutip ayat ini suara Muswardi meninggi, matanya menatap tajam seluruh ruangan dan tangan kanannya mengepal menimbulkan pesona yang luar biasa.

Ketika itu mulai muncul suara berbisik bahwa dari Batang Lawe kelak akan lahir seorang ulama. Teman teman se usianya mulai rajin datang ke surau, apalagi jika Muswardi diberi kesempatan berpidato.

Ayah Muswardi Thaher, Muhammad Thaher Djamil, menyadari bahwa anaknya punya bakat menjadi ulama. Tapi ia hanya seorang petani. Anaknya sepuluh. Bagaimana ia harus menyekolahkan anaknya, sedangkan untuk menghidupi kehidupan sehari-hari saja sangat sulit.

Ia kemudian memutuskan menyekolahkan Muswardi ke pulau Jawa, meski berat karena dia hanyalah seorang petani biasa. Muswardi kemudian diterima di Stiper Jogya dan IAIN (kini UIN) Jogyakarta. Di sela-sela kesibukannya sebagai mahasiswa ia mengajar les private pada masyarakat.

Baca Juga: Kualitas Udara Buruk, Pemprov DKI Jakarta Bakal Terapkan Sanksi Tilang untuk Kendaraan Tak Lolos Uji Emisi

Tahun 1968 Muswardi pergi ke Lampung untuk KKN. Menjelang kembali ke Jogya ia ditawarkan untuk bekerja di Lampung sebagai pegawai negeri. Begitu selesai kuliah, Muswardi Kembali ke Lampung dan bekerja sebagai PNS di Dinas Perkebunan Lampung.

Di tanah Lampung inilah Muswardi menemukan habitatnya sebagai penceramah. Di sela-sela kesibukannya sebagai PNS, ia menyibukkan diri sebagai pendakwah. Dalam waktu tak lama namanya menjulang di Lampung. Tiap hari ia harus memberikan ceramah di beberapa masjid yang mengundangnya.

Tahun 70-an akhir Muswardi menemui Buya Hamka di Jakarta. Buya Hamka menyarankan Muswardi membuka Lembaga Pendidikan di Lampung. Kalau tidak “kamu akan dilupakan orang nak Mus, jika suatu saat kamu tiada”.

Sepulang dari Jakarta, membawa sepucuk surat dari Buya Hamka, ia mendirikan Lembaga Pendidikan yang ia namai Al-Azhar, sesuai saran Buya Hamka. Sekolah itu kini menjadi salah satu sekolah terbaik di Lampung dengan jumlah murid 2400 orang.

Baca Juga: Data Rekam Medis Normal Dalam Kehidupan Setiap Manusia

Halaman:

Berita Terkait