DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

LSI Denny JA: Melebarnya Jarak Elektabilitas Prabowo Melawan Ganjar

image
Inilah jarak elektabilitas Prabowo dan Ganjar.

Namun seorang tokoh yang kini menjadi Capres menyatakan kejujuran soal nonton video porno di publik itu kontroversial. Para lawannya dengan mudah menyatakan: “Tak apa kita menonton video porno. Itu pak Ganjar saja yang menonton video porno bisa jadi Capres kok.”

Ganjar perlu lebih hati-hati soal komentarnya di publik soal menonton video porno. Isu ini terus digulirkan di publik melalui sayembara nasional yang digerakkan kaum perempuan Wanita Perisai. Ini dapat menggerus dukungannya  terutama di segmen pemilih perempuan dan penganut agama Islam yang taat.

Blunder kedua adalah label petugas partai

Megawati menyebut  presiden (capres Ganjar) adalah petugas partai. Megawati berulang-ulang mengatakannya ke publik. Dulu ia katakan itu untuk  Presiden Jokowi. Kini ia katakan untuk Capres Ganjar.

Di satu sisi, istilah petugas partai itu separuh benar. Capres memang tokoh yang ditugaskan oleh partai.

Tapi jika sudah menjadi Presiden, lalu Presiden masih dipersepsikan sebagai petugas partai, ini memberi kesan partai politik lebih tinggi dibandingkan lembaga presiden. Atau seorang Presiden seolah bawahan atau petugas dari ketua umum partai yang mencalonkannya. Ini yang salah dan fatal.

Publik tidak suka dengan istilah Presiden petugas partai. Publik yang tidak setuju Presiden disebut petugas partai mencapai 69.9%.

Presiden memang sejatinya bukan merupakan petugas partai dan bukan bawahan ketua umum partai. Prinsip demokrasi modern menyatakan ketika menjadi presiden, kesetiaan seorang pemimpin kepada bangsa dan negara, bahkan jika itu bertentangan dengan kepentingan partainya.

Blunder ketiga batalnya piala dunia FIFA U20

Ganjar dipersepsikan ikut membuat batal Piala Dunia FIFA U-20.  Ganjar menjadi tokoh paling tinggi yang disalahkan atas batalnya piala dunia U-20. Sebesar 16.6% menyalahkan Ganjar.

Halaman:
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Berita Terkait