Inilah 5 Dampak Serius El Nino di Indonesia, Diprediksi Mulai Terjadi di Bulan Agustus 2023
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Senin, 31 Juli 2023 18:24 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi El Nino akan terjadi pada bulan Agustus hingga September 2023 nanti.
El Nino merupakan sebuah fenomena dimana terjadi pemanasan suhu muka laut yang mencapai lebih dari suhu normalnya.
Fenomena Elnino ini diperkirakan akan terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah. Dampak El Nino dapat menyebabkan perubahan iklim yang sangat ekstrim dan bisa memicu kekeringan serta kemarau panjang di beberapa lokasi di Indonesia.
Baca Juga: Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Bantah Ikuti Akun Porno di Twitter
Sektor yang akan terkena dampak paling parah dari badai ini adalah sektor pertanian.
Dampak dari badai El Nino yang dapat dirasakan oleh sektor pertanian adalah sebagai berikut:
1. Kekeringan
Bencana kekeringan termasuk kedalam dampak yang dapat dihasilkan oleh El Nino.
Baca Juga: Bank Danamon Bukukan Laba Rp1,5 Triliun Semester I 2023
Bencana ini bisa terjadi karena menurunnya curah hujan yang menyebabkan beberapa sektor pertanian akan kekurangan air.
2. Gangguan Musim Tanam
Badai El Nino menyebabkan kekeringan yang membuat seluruh tanah menjadi kering dan tidak subur untuk dijadikan lokasi berkebun atau bertani.
Baca Juga: Hanggoro Doso Pamungkas LSI Denny JA: Airlangga Hartarto Punya Kartu AS Untuk Cawapres
Hal ini bisa menjadi dampak buruk yang mengganggu para petani menanam bibit mereka selama badai ini berlangsung.
3. Penyakit dan Hama
Belum tentu bisa menanam tumbuhannya dengan baik, para petani juga harus mengantisipasi gangguan dari penyakit dan hama yang bisa menyerang tanaman mereka.
Keterbatasan tumbuhan yang berhasil di tanam, membuat petani akan mengalami kerugian jika tanaman yang sudah berhasil mereka rawat dimakan oleh hama.
4. Penurunan Kualitas Tanaman
Minimnya kadar air yang diberikan kepada tanaman. membuat kualitasnya menjadi kurang bagus.
Belum lagi dengan adanya gangguan dari penyakit dan hama yang bisa mengganggu proses tumbuhnya tanaman tersebut sehingga jumlah yang dihasilkan saat musim panen akan semakin terbatas.
5. Ketidakstabilan Pasar
Sedikitnya jumlah pasokan hasil bumi dari petani membuat stok yang tersedia di pasar juga mengalami keterbatasan.
Hal itu bisa memicu lonjakkan harga yang sangat drastis karena banyaknya permintaan tidak diikuti oleh ketersedian stok. Hal itu bisa membuat pasar menjadi tidak stabil***