Denny JA Mendorong Kaum Perempuan Aktif Merebut Tafsir Agama
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Sabtu, 29 Juli 2023 11:31 WIB
Masih banyak kasus perempuan yang didiskriminasi, dilemahkan, dan dipinggirkan.
Semua itu berkait dengan budaya patriarki yang tumbuh di atas tafsir agama yang bias gender.
“Karena itu, saya menyambut baik pemikiran Denny JA dalam buku ini yang mendorong kaum perempuan untuk merebut tafsir agama. Ini berarti bahwa kaum perempuan tidak boleh diam, melainkan harus aktif dalam diskursus keagamaan. Kalau diam saja, maka mereka akan menjadi target dari tafsir agama yang dipaksakan kepada mereka,” kata Mariatul.
Mariatul menguraikan, pemikiran Denny JA mendorong lahirnya kesadaran tentang pentingnya kebebasan, kesadaran kesatuan dengan alam, kesadaran hak asasi manusia, dan lainnya.
Semuanya membutuhkan tafsir baru. Karena itu kompetisi tafsir tak terhindarkan.
“Ungkapan merebut tafsir itu muncul sebagai arus kesadaran baru di kalangan kaum perempuan untuk mendefinisikan diri mereka sendiri,” katanya.
“Mereka melakukan perlawanan terhadap tafsir yang berkembang selama ini, yang tidak memiliki sensitivitas gender. Bahkan kontra kesetaraan manusia,” tambahnya.
Perlu Tindakan Sosial yang Baru
Ahmad Gaus menguraikan pemikiran-pemikiran Denny JA dalam buku yang ditulisnya dengan sudut pandang sosiologi agama.
Para ahli mengatakan bahwa agama memiliki pengaruh besar dalam perkembangan masyarakat, asalkan tafsir mengenai agama harus terus menerus disesuaikan dengan kebutuhan zaman.