Visi Negarawan ke Depan Belum Jelas, Elite Politik Sibuk Omong Kosong
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Kamis, 27 Juli 2023 12:05 WIB
Saya tersenyum. “Dalam teori ekonomi pembangunan, dikenal istilah dengan distribusi kemakmuran. Itu terjadi karena lancarnya distribusi barang/jasa, modal, dan pasar. Untuk itu tidak hanya perlu aturan tetapi juga infrastruktur yang memungkinkan distribusi terjadi berkesinambungan. Jokowi sudah settle dengan tugasnya itu."
"Misal, KEK itu juga berfungsi jadi pusat logistik dan stokist semua komoditi utama kita. Kalau sumber daya alam terkonsentasi dalam KEK, maka itu otomatis akan menjadi pusat supply chain untuk memungkinkan orang membangun industri downstream secara masif.
Peluang terbuka bagi siapa saja. Keadilan ekonomi tercipta. Ya logika aja. Industri itu tumbuh kalau ada jaminan pasokan bahan baku. Tentu UU Ciptakerja harus segera di apply. Paham.”
“ Paham. Bagaimana dengan soal politik? Apa visi presiden berikutnya?"
“ Ya dia harus memperjuangkan disahkannya RUU HIP (Haluan Idiologi Pancasila). Jadi kalau ada orang seenaknya terjemahkan Pancasila, bisa dipidana. Kan lucu saja negara sebesar Indonesia ini tidak punya manifesto politik. Konyol kan. Dengan disahkannya RUU HIP itu, tidak ada lagi cebong dan kampret. Semua satu. Fokus ke kerja saja,“ kata saya tersenyum.***
(Sumber: Babo)