Visi Negarawan ke Depan Belum Jelas, Elite Politik Sibuk Omong Kosong
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Kamis, 27 Juli 2023 12:05 WIB
Tidak ada yang bisa memprediksi secara akurat perubahan yang dialami ekonomi dunia selama setengah abad terakhir. Dan tidak ada yang bisa memprediksi masa depan. Tapi satu prediksi yang benar hari ini seperti dalam lagu Dylan yang berusia 50 tahun: “waktunya berubah.” Hanya mereka yang hebat yang bisa memahami perubahan itu dan sukses melewatinya.
Jauh sebelum COVID-19, teknologi Revolusi Industri Keempat telah membawa reorganisasi rantai nilai global yang melibatkan relokasi produksi yang signifikan.
Pandemi telah mempercepat tren ini, karena ketahanan dan ketergantungan produksi menjadi lebih penting, dan baik otomatisasi maupun "reshoring" (mengembalikan produksi ke negara asalnya) memungkinkan penyesuaian yang lebih fleksibel terhadap perubahan permintaan, mengurangi risiko perusahaan dalam terjadinya pandemi atau guncangan eksternal lainnya.
Integrasi regional tidak hanya dapat meningkatkan arus perdagangan, tetapi dapat memfasilitasi perubahan struktural, karena mungkin lebih mudah bagi perusahaan lokal untuk mengekspor barang dengan nilai tambah yang lebih tinggi ke pasar regional daripada pasar internasional.
Integrasi ekonomi melalui perjanjian perdagangan juga dapat mendorong ketahanan. Penelitian UNCTAD baru-baru ini menunjukkan bahwa perdagangan dalam perjanjian perdagangan relatif lebih tahan terhadap penurunan perdagangan global COVID-19.
Pada saat yang sama, digitalisasi yang didorong oleh pandemi mengharuskan negara-negara untuk memprioritaskan infrastruktur digital dan investasi rantai pasokan mereka. Digitalisasi pelabuhan dan badan-badan perbatasan publik adalah contohnya.
Otomatisasi bea cukai, pemrosesan data pra-kedatangan, optimalisasi panggilan port, dan solusi digital lainnya dapat membantu mempercepat penanganan pelabuhan dan operasi bea cukai.
Untuk mengatasi krisis rantai pasokan, negara berkembang memiliki peluang untuk mengembangkan dan memperkuat supply chain nasional melalui konsesus regional. Ini dapat memastikan bahwa terjadinya kolaborisasi antara usaha kecil dengan usaha besar untuk mengurangi biaya transaksi, investasi dan mendapat manfaat dari skala ekonomi.