Erros Djarot: Jokowi, Dari Zero ke Hero, Jangan Sebaliknya
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Rabu, 19 Juli 2023 13:13 WIB
Ditambah lagi, dunia idealisme telah mati dibunuh oleh pragmatisme sempit-materialistis. Kesetiaan hari ini bukan menjadi ukuran dalam hal kemurnian dukungan terhadap diri seorang pemimpin.
Apalagi ketika kemunafikan dan ‘Jilatisme’ menjadi metode meraih kejenjangan status sosial-politik-ekonomi diri seseorang, baik di institusi sipil maupun militer, tumbuh subur sebagai mashab terdepan di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dengan demikian kepada para pemimpin di negeri ini, janganlah sekali-kali terbuai dengan riuh rendahnya dukungan dan puja-puji rakyat yang mengelu-elukan Anda.
Terlebih kesetiaan dalam bentuk hasil gelembung busa yang begitu massif di produksi oleh para buzzer pembentuk citra politik utama; yang telah berhasil menempatkan Citra politik sebagai realita politik hari ini!
Celakanya, realita politik sesungguhnya baru akan terbaca dan dirasakan oleh massa rakyat di saat krisis terjadi. Sementara krisis sosial politik dalam kehidupan masyarakat dillusional seperti belakangan ini, bisa muncul tak terduga.
Terutama ketika rakyat terhenyak dan terbuka mata hati dan pikirannya sehingga mampu menatap dan merasakan realita sosial politik yang sesungguhnya, hari ini!
Kita sungguh berharap di negeri ini, para pemimpin kita semua dibukakan mata hati, mata batin, mata jiwa dan pikirannya agar kembali mampu membaca dan mendengar suara batin rakyat, yang sesungguhnya dan sebenarnya! Dengan harapan, agar tidak ada lagi peristiwa Sang HERO terlikuidasi dinamika politik terjun bebas ke titik ZERO. Semoga!
(Oleh: Erros Djarot, budayawan)***