ORBITINDONESIA – Puan Maharani pada sidang tahunan DPR bersama MPR dan DPD RI di gedung palemen, Jakarta, Selasa, 16 Agustus 2022 berkebaya berwarna terakota cerah yang menyiratkan optimisme serta bersanggul.

Makna kebaya yang dipakai Puan Maharani selaku Ketua DPR RI ini, oleh perancangnya, Didiet Maulana disebut mengandung makna dalam.

“Kami memberi warna terakota yang cerah, karena memberikan semangat optimisme, segar. Cocok warna ankin berwarna merah hati klasik Jawa. Sarat makna, doa, dan pengharapan baik yang disampaikan dalam satu helai kain.”

Baca Juga: Arief Gunawan: Jenderal Hoegeng Polisi Teladan, Kenapa Belum Diangkat Jadi Pahlawan Nasional

Dikutip dari akun instagram @puanmaharaniri dan @ketua_dprri, Puan berkata:

“…Saya mengapresiasi keberhasilan Indonesia menjadi salah satu negara paling baik dalam menangani pandemi. Saya tekankan, keberhasilan ini berkat gotong royong seluruh elemen masyarakat,” kata Puan menulis dalam unggahannya di akun instagramnya @puanmaharaniri.

“Perjalanan membangun bangsa dan negara ke depan semakin menantang. Dunia mengalami konflik geopolitik, pemulihan ekonomi global di tengah kerentanan pangan, energi, pengangguran, tekanan moneter global, degradasi lingkungan hidup, serta ancaman bencana alam.”

“Karena itu, kerja gotong royong harus semakin kokoh dan kompak. Komitmen kerja bersama seluruh pemangu kepentingan, seluruh anak bangsa, harus makin diperkuat.”

Baca Juga: Kuasa Hukum Keluarga Brigadir J Minta Istri Irjen Ferdy Sambo Dijadikan Tersangka, Ini Alasannya

Unggahan penampilan dan narasi Puan ini memperoleh banyak tanggapan dari netizen di kolom komentar akun @puanmaharaniri:

“Kepemimpinannya terlihat berwibawa dan elegan,” kata Ngu***.

“Aura kepemimpinannya berwibawa dan elegan, karena kebayanya,” kata Put***.

“Ibu cantik sekali, elegan,” kata Civ***.

Baca Juga: Ini Daftar 68 Nama Paskibraka yang Bertugas pada Upacara 17 Agustus 2022 di Istana Negara

“Cantik banget bu kebaya dan riasannya,” kata Mas***.

“PUANKU lopyupull,” kata Tuy***.

“Cantik dan anggun dengan sanggul Jawa Sunggarnya, Bunda,” kata Suz ***. ***