Sepuluh Tahun Kemudian, Skema Besar China dengan Belt and Road Initiative Menghadapi Rintangan
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Selasa, 11 Juli 2023 10:30 WIB

Inisiatif ini sering dianggap sebagai manifestasi dari dominasi geopolitik China di wilayah tersebut, khususnya oleh Barat. Ini bisa dimengerti, mengingat ketegasan China yang baru ditemukan.
Sementara China telah memoderasi pendekatannya dalam beberapa tahun terakhir, laju awal pembangunan yang cepat telah menciptakan penghalang psikologis bagi banyak calon kolaborator. Kegiatan menopang teman semakin memperumit situasi.
Salah satu solusi potensial bisa menjadi strategi soft power yang memanfaatkan kemitraan ekonomi dan merangkul kemajuan teknologi. Misalnya, strategi Cloud Silk Road dapat memberikan pendekatan yang sepenuhnya inovatif.
Lebih banyak kerja sama perdagangan regional juga dapat memegang kuncinya.
Jika kolaborator besar seperti Jepang dan Korea bergabung dengan Perjanjian Perdagangan Bebas dengan sesama negara ASEAN, risiko terhadap kesejahteraan kawasan akan dikurangi – berbeda dengan skenario di mana China sendiri yang akan memasuki Perjanjian Perdagangan Bebas.
Agar Inisiatif Sabuk dan Jalan mendapatkan momentum, China perlu mempromosikan kolaborasi dan mengubah citranya sebagai inisiatif regional alih-alih terus-menerus mendorong versi aslinya.
Dengan mengakui dan mengatasi hambatan ini secara efektif, Tiongkok dapat bekerja menuju tujuan inisiatif yang ambisius untuk meningkatkan konektivitas, mempromosikan kerja sama ekonomi, dan memfasilitasi pembangunan regional.
*Oleh: Fithra Faisal Hastiadi, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia. Minat penelitiannya adalah Ekonomi Moneter, Perdagangan Internasional, Ekonomi Pembangunan, Ekonomi Politik, dan Inovasi Disruptif. Ia menerbitkan Trade Strategy in East Asia From Regionalization to Regionalism and Globalization, Productivity and Production Networks in ASEAN: Enhancing Regional Trade and Investment, di bawah Palgrave Macmillan pada 2016 dan 2019. Ia adalah direktur eksekutif Next Policy (think tank).