MENGINSPIRASI, Dari Usaha Menjahit Keliling, Andi Asal Tasikmalaya Ini Bisa Bangun Rumah di Kampungnya
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Minggu, 11 Juni 2023 14:19 WIB
ORBITINDONESIA.COM – Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini asalkan berani berkreatif dan mengikuti perkembangan zaman.
Salah satunya dijalani oleh Andi (35 tahun), laki-laki asal Tasikmalaya, Jawa Barat ini.
Dengan berprofesi sebagai penjahit keliling di kawasan Bekasi, ia bisa memperoleh penghasilan ratusan ribu sehari.
Baca Juga: Bedah Buku di Pesantren: Denny JA Menawarkan Pandangan Baru dalam Hubungan Antaragama
Dari hasilnya menjahit keliling ini, ia bisa membiayai tiga anaknya bersekolah dan membangun rumah di kampungnya.
Kisah hidup Andi yang menginspirasi ini ditulis oleh pegiat media Edhi Wesman di laman facebooknya @Edhi Wesman dengan judul “Aku Ingin Anakku Sekolah Setingginya” seperti dilihat OrbitIndonesia Minggu 11 Juni 2023.
Berikut kisah Andi si penjahit keliling ini:
Andi mencari nafkah di Jakarta dan Bekasi. Ia sudah 10 tahun sebagai penjahit keliling (permak busana), suatu pekerjaan yg memerlukan ketrampilan khusus.
Andi belajar menjahit sejak remaja, karena di kampungnya banyak penjahit. Ia belajar dengan kemauannya sendiri.
Andi tak tamat sekolah dasar (SD), karena orang tuanya tidak memiliki uang untuk menyekolahkannya.
"Aku selalu menangis Pak, bila melihat teman-temanku bersekolah," ujarnya mengenang masa lalunya.
Meski tak bersekolah tamat SD, Andi panjang akal dalam menyiasati hidup yang kompetitif di kalangan seprofesinya.
Ia memasang mesin jahit Singer di boncengan sepeda motornya, sehingga ia bisa berkeliling terutama di lingkungan perumahan.
Ia menawarkan keahliannya sebagai penjahit busana, gordyn, celana jins, sprei dan sejenisnya. Pokoknya urusan jahit-menjahit si Andi memang jago.
Kalo sebagai penjahit menunggu di tempat (dikios), sekarang sudah tak laku. Tak ada yg datang. Sekarang semuanya serba online. Oleh karenanya, Andi berinisiatif menjadi penjahit keliling. Bahasa kerennya menjemput bola atau istilah bisnisnya: door to door.
Berkat kreativitasnya ini, Andi sekarang mempunyai banyak pelanggan. Pelangganya biasanya menelepon atau membuat pesan lewat WA bila memerlukan jasanya.
Begitu diminta pelanggannya, Andi memberi respons cepat. Ia bekerja cepat, berkualitas, dan harganya bersaing.
Tidaklah heran, pelanggannya menyukai cara kerjanya. Banyaklah orang yang menjadi pelanggannya.
Dengan pelanggannya sekarang ini, ia bisa berpenghasilan antara Rp300 ribu sampai Rp400 ribu per hari.
Bila menjelang hari raya lebaran, ia bisa meraih penghasilan Rp800 ribu sampai Rp900 ribu per hari. Begitu juga pada masa liburan sekolah, penghasilan meningkat, karena banyak orang tua yang memakai jasanya untuk memermak atau memperbaiki pakaian anaknya yang bersekolah.
Dari penghasilannya bekerja menjahit ini, Andi bisa membangun rumah di kampungnya. Bersama istrinya yang juga berprofesi sebagai penjahit, ia berjuang terus agar bisa membiayai tiga anaknya bersekolah setinggi-tingginya.
“Kami harus berjuang terus untuk menyeolahkan anak setinggi-tingginya,” kata Andi.
Andi telah membuktikan bahwa pengetahuan (ketrampilan) untuk bertahan hidup bukan hanya diperoleh di bangku sekolah formal, namun bisa diperoleh di mana aja, asalkan mau belajar. ***