Pengabdi (Ayat-ayat) Setan
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Sabtu, 13 Agustus 2022 11:09 WIB
Baca Juga: Denny JA: Peran Slamet Rahardjo, Pelestari Cagar Budaya Salatiga, Mirip Periwayat Epik Gilgamesh
Film-film non-horor/non-mistik lainnya justru terpental dari 10 Besar, seperti drama keluarga Keluarga Cemara 2 (400 ribu penonton, #12), drama religi Cinta Subuh (339 ribu penonton, #13), dan drama motivasional Ranah 3 Warna (150 ribu penonton, #17).
Nasib kurang beruntung dialami film Naga Naga Naga yang adalah sekuel ketiga dari Nagabonar (1986) dan Nagabonar Jadi 2 (2007). Film yang disutradarai dan dibintangi sineas kawakan Deddy Mizwar ini malah gagal menembus 20 Besar dalam raihan penonton meski bermodal nama besar Nagabonar.
"Tanda" apakah yang bisa kita baca dari fenomena ini?
Dari film, kita mengancik pada “tanda” kedua yang juga sedang viral di tanah air, yakni perseteruan sengit antara Pesulap Merah (nama pentas Marcel Radhival) versus Samsudin Jadab, pemilik padepokan Nur Dzat Sejati, yang dipanggil Gus Samsudin oleh para pendukungnya. Awal perseteruan adalah adalah perang konten antara keduanya.
Baca Juga: Kisah Wanita Cantik yang Membuat Syaikh Abdul Qadir Jailani Pingsan
Samsudin kerap mempromosikan kemampuan supranaturalnya dengan mengaku bisa menyembuhkan beragam penyakit misterius yang ditengarai berasal dari teluh dan santet.
Hasilnya, padepokan milik Samsudin di Blitar, Jawa Timur laris manis dikunjungi pasien dari berbagai penjuru tanah air. Membludak.
Namun Marcel membuat konten tandingan yang menunjukkan semua pengobatan ala Samsudin hanyalah trik sulap belaka yang bisa dipelajari siapa saja.
Marcel membongkar cara menempatkan paku bisa ada di dalam buah kelapa, keris yang bisa berdiri, atau keris petir yang bisa menyala tiba-tiba pada ujungnya, serta trik-trik lain yang lazim digunakan paranormal dan menyihir masyarakat awam.