DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Anton DH Nugrahanto: Membaca Serangan PSI ke PDIP

image
Dukungan PSI untuk Ganjar Pranowo sebagai Capres yang problematis dengan PDIP.

Dengan tulisan ini, Ade Armando sebaiknya membuka seluruh rekam jejak digital, termasuk pernyataan Sekjen PSI tanggal 1 April 2023, yang mengecam dan akan melakukan evaluasi terhadap Ganjar.

Ketika tidak ada pijakan yang bisa dipegang atas sikap PSI, dan ketika pura-pura bermitra namun PSI selalu mendowngrade mitranya, serta PSI sendiri yang sudah menyatakan menjadi Sister Party nya Golkar, apakah sikap PDIP tersebut dikatakan sombong?

Karena itulah PSI hanyalah dicatat manuvernya yang sangat cair, namun tidak kokoh dalam prinsip. Gugatan PSI ke Mahkamah Konstitusi tentang batasan usia capres dan cawapres dengan maksud menjodohkan Prabowo dengan Gibran, adalah politik adu domba yang sangat berbahaya.

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Jateng Lampaui Nasional pada Triwulan I 2023

Sama ketika Sjahrir melakukan “kudeta pertama” terhadap Soekarno-Hatta, sehingga tampilah Sjahrir membubarkan kabinet Hatta dengan alasan dipenuhi oleh kekuatan pro Jepang, agar Sjahrir bisa leluasa mengatur perundingan dengan Belanda.

Namun jalan Sjahrir itu ditentang Tan Malaka. Akibat dari kudeta senyap Sjahrir itu luas kekuasaan Republik Indonesia mengecil, karena perundingan-perundingan yang oleh Tan Malaka dibilang "Masak kita berunding dengan maling". ***

(Oleh: Anton DH Nugrahanto)

Halaman:
1
2
3
4
5

Berita Terkait