DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Anton DH Nugrahanto: Membaca Serangan PSI ke PDIP

image
Dukungan PSI untuk Ganjar Pranowo sebagai Capres yang problematis dengan PDIP.

Padahal Ganjar dicalonkan RI-1 adalah untuk mengusung idealisme dalam pemikiran Sukarno untuk Indonesia Raya. Lalu bagaimana bisa PSI yang terasing dengan gagasan Bung Karno ikut-ikutan dukung Ganjar?

Dan PSI yang membidik untuk dapatkan suara dukungan anak-anak muda dalam garis Nasionalis membidik wilayah PDIP sah-sah saja. Tetapi itu harus dilakukan dengan sikap fair dan tak usah menjelek-jelekkan PDIP. Dalam hal ini PKS lebih gentleman dalam menghadapi PDIP ketimbang PSI yang kerap menikam dari belakang.

Apa yang dilakukan Ade Armando dengan menuduh PDIP sombong, kini berbalik arah akibat inkonsistensi PSI. Rekam jejak digital membuktikan itu.

Baca Juga: Pakai Kaos Oblong di CFD Alun alun Jember, Begini Gaya Ganjar Pranowo Sambut Masyarakat Jember

Setelah melihat elektoral Ganjar turun akibat penolakan timnas Israel, bukannya PSI membela Ganjar. Ade Armando dan tim sosmed PSI rame-rame menghajar PDIP dengan menyalahkan Ganjar, yang dianggap terlalu taat pada garis ideologi Partai.

Puncaknya pada 1 April 2023 di Karanganyar, Jawa Tengah, Sekjen PSI Dea Tunggaesti menegaskan bahwa PSI mengecam Ganjar Pranowo dan melakukan evaluasi dukungannya dalam Pilpres 2024.

Sikap PSI yang mau enaknya sendiri inilah yang membikin gamang PDIP. Terlebih dengan pengalaman buruk tahun 2019 dalam kampanye Pilpres di mana PSI lebih sering menusuk dari belakang.

Meskipun demikian, apa yang disuarakan oleh Sekjen PDIP yang secara halus mendorong agar etika politik dikedepankan, dan bagaimana kerjasama partai politik harus melakukan komunikasi formal partai dengan partai sebagai keseriusan dukungan, sebenarnya merupakan pernyataan ala politisi Jawa yang menyampaikan pesan secara simbolik.

Baca Juga: Laporan CSIS Tunjukkan, China Mengambil Langkah Menuju Dominasi Ruang Angkasa

Adalah Ade Armando yang lagi-lagi tidak bersikap rasional. Pernyataan Hasto yang hanya menyebut PPP dan Hanura tanpa menyebut PSI menjadi alasan utama dan keluarlah pernyataan tanpa landasan jelas: bahwa PDIP Sombong.

Halaman:
1
2
3
4
5

Berita Terkait