Anton DH Nugrahanto: Membaca Serangan PSI ke PDIP
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Minggu, 07 Mei 2023 18:05 WIB
Sekaligus menandakan PSI terasing dengan konsep kader yang berwatak ideologis. Dalam berbagai tuduhannya, bahkan Ade Armando berusaha menenggelamkan PDIP.
Jadi Ade Armando dan barisan PSI sepertinya ingin ambil jalan pintas dapatkan Ganjar, namun ogah berkomunikasi dengan PDIP.
Setelah melihat peluang Ganjar tidak bisa diatur oleh PSI, maka PSI merapat ke Golkar dan mendorong adanya koalisi besar, berharap dalam koalisi besar PSI bisa memainkan peran aktif. Tentunya banyak yang mengindikasikan merapatnya PSI ke Golkar adalah menolak PDIP dan Ganjar dalam Pemilu 2024.
Baca Juga: RENUNGAN: Dahsyatnya Sakaratul Maut dan Persiapan Menghadapinya
Ketika PSI tidak diakui PDIP sebagai pendukung Ganjar seperti hal-nya PPP mereka marah-marah, bahkan mengatakan PDIP sombong. Padahal dalam sistem kelembagaan Partai ,semua hal yang terkait dalam politik harus dikomunikasikan secara formal.
Pencalonan PSI oleh Ganjar tak lebih dari suara yang mencoba bermain sendiri, tanpa mempedulikan kelembagaan PDIP di mana ada Ganjar di dalamnya. Dan itu jelas menyalahi fatsoen politik.
Dua serangan menohok Ade Armando ke PDIP soal pemahaman Bung Karno terhadap Israel adalah klenik dan membangun framing PDIP sombong ini sungguh menyakiti hati kelompok ideologis di PDIP.
Ganjar harus dilindungi dari penyakit pragmatis Ade Armando ini. Sikap Ade Armando yang juga dosen UI sangat tidak ilmiah bila menilai pandangan Bung Karno sebagai klenik.
Baca Juga: Puisi Syaefudin Simon: Wudun Hilang Memasuki Tanah Haram
Padahal pandangan Bung Karno soal geopolitik sudah terbukti ilmiah dan banyak kebenarannya terjadi saat ini, menyikapi konstelasi tata susunan hubungan internasional.