KTT ASEAN 2023 Momentum Integrasikan Perekonomian di Kawasan
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Kamis, 04 Mei 2023 20:45 WIB
Menurutnya, meski sangat mendorong pemakaian mata uang lokal ASEAN dalam transaksi perdagangan, tidak ada pemaksaan dalam proses implementasi. Semua diserahkan pada kesiapan masing-masing negara.
“Dengan instrumen ini, negara ASEAN punya pilihan diversifikasi komposisi cadangan devisanya. Dan bisa tingkatkan perdagangan di kawasan Asia Tenggara," sambung Nella.
"Kalau bergantung seluruhnya pada dolar Amerika, misalkan, rentan terkena turbulensi ekonomi dan fundamental ekonomi melemah. Kalau ada penguatan dolar, nilai rupiah turun, biaya impor bahan baku, dan lain-lain akan meningkat cukup tajam,” jelasnya.
Masih di bidang keuangan, keketuaan Indonesia pada ASEAN juga mendorong penggunaan Quick Response Code atau QR tunggal yang bisa digunakan di semua negara anggota dalam transaksi perdagangan, termasuk di bidang pariwisata. Selain itu, ada pula inklusi finansial untuk sektor UMKM.
Tidak hanya itu saja, Indonesia juga tengah menggalang dukungan negara ASEAN untuk memasukkan transisi energi ke dalam taksonomi transisi energi versi 2, yang sesuai dengan situasi dan karakter di Asia Tenggara agar diakui secara global.
Jika diakui secara global, maka penyaluran pembiayaan transisi energi akan lebih murah lagi.
Selain pendanaan di sektor keuangan, ada juga sokongan Indonesia dalam forum ASEAN terkait peningkatan pembiayaan infrastruktur.
Dalam hal ini, negara-negara ASEAN bisa menggunakan dana yang dikumpulkan secara bersama untuk membiayai pembangunan infrastruktur di negara masing-masing dengan nilai pengembalian yang murah.
Baca Juga: Aneh, Pelaku Penembakan Kantor MUI Ternyata Punya Rekening dengan Transaksi Rp 800 Juta!