Denny JA: Hilangkan Perbedaan Waktu Idul Fitri, Muslim Dunia Waktunya Punya Kalender Hijriah Global
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Minggu, 23 April 2023 18:28 WIB
“Sehingga, umat islam di seluruh dunia akan bersama-sama merayakan hari kemenangan, bertakbir bersama, silaturahmi, saling kunjung, pada momentum hari dan tanggal yang sama,” kata Denny JA di Jakarta, Minggu 23 April 2023.
Denny JA berpandangan, setiap kali menyaksikan Idul Fitri di Indonesia dalam dua versi dan dalam dua hari yang berbeda, ada perasaan campur aduk di dalamnya. Di satu sisi, ada rasa bangga melihat luasnya toleransi atas perbedaan melaksanakan hari raya. Namun, di sisi lain, ada rasa prihatin dengan perbedaan itu.
Dia berpendapat, di era manusia yang telah berhasil menciptakan kecerdasan buatan (artificial intelligence), dunia islam yang sudah berusia lebih 1.500 tahun, ternyata belum mampu menciptakan sistem kalender global bersama agar bisa merayakan Idul Fitri pada tanggal dan hari yang sama.
Denny mencontohkan satu keluarga di Pamekasan, Madura, Jawa Timur, yang tidak bisa sepenuhnya merayakan kegembiraan Idul Fitri karena ada yang warga Nahdlatul Ulama (NU), tapi istrinya atau suaminya dari Muhammadiyah. Suami- istri merayakan Idul Fitri di hari yang berbeda.
Meski keluarga tersebut menerima perbedaan itu, kata Denny, namun pasti menyelinap perasaan yang lebih bahagia jika bisa merayakan hari kemenangan bersama seluruh keluarga pada yang tanggal dan hari yang sama.
“Perlukah dan mungkinkah suatu hari kelak umat islam di seluruh dunia mengembangkan kalender hijriah global, sehingga jauh lebih cepat mengetahui dan bisa bersama di tanggal dan hari yang sama merayakan Idul Fitri?” ujar Denny JA.
Denny menjelaskan, secara keilmuan, di era sekarang ini sangat mudah membuat kalender bersama secara global bagi seluruh umat islam.
Dengan kecanggihan teknologi yang ada, sangat mudah untuk mengetahui kapan hilal di bumi muncul sebagai syarat datangnya 1 syawal, hari raya Idul Fitri.
Fakta yang ada, jadwal salat di seluruh dunia bisa dan sudah disusun dengan mudah. Kapan jadwal salat di Arab Saudi, Tiongkok, dan Indonesia bisa ditentukan sampai ke satuan angka jam, menit, dan detik, bahkan untuk satu bulan ke depan.
Lewat jadwal salat itu, kawasan Muslim bisa bersepakat menyelenggarakan ibadah wajib itu di hari yang sama.