Beragama Tanpa Ulama, Pendeta, dan Bhikkhu; Mungkinkah?
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Rabu, 22 Maret 2023 07:33 WIB
Tapi bukankah setiap komunitas agama memerlukan organisasi? Benar! Betul.
Tapi yang dibutuhkan komunitas itu lebih sebagai manajemen dan administrasi modern. Pengurusnya dipilih secara berkala oleh komunitasnya sendiri.
Posisi para pemimpin agama ini bisa berjenjang dari tingkat komunitas kecil, hingga nasional dan internasional.
Organisasi jenis ini cukup hanya memiliki otoritas manajemen, tapi tak punya otoritas spiritual. Pada tingkat individu itulah otoritas spiritual berada.
Agama Bahai sendiri sudah berjalan selama 180 tahun. Dalam doktrin agama mereka, memang secara sengaja mereka tak memberi tempat kepada perantara seperti ulama, pendeta, dan bhikkhu.
Tak ada sejenis ulama, pendeta atau bhikkhu dalam agama Bahai.
Agama lain di luar Bahai pada waktunya juga akan mengarah ke sini.
Kedaulatan individu kini sudah didukung oleh teknologi informasi yang tinggi. Ini era yang sudah menyediakan ekosistem bagi kemandirian individu tentang agama sekalipun.
Kita mungkin memasuki bab terakhir dari sejarah agama, yang perlahan tapi pasti tak memerlukan otoritas spiritual itu lagi. Ulama, pendeta, dan bhikkhu akan tetap hadir. Tapi peran mereka tak lagi signifikan seperti di era sebelumnya.
-000-