DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Remah-remah dari Baralek Gadang IMLF di Agam

image
Pertunjukan seni di ajang IMLF di Sumbar

Sepanjang acara yang berlangsung lima hari, panitia menggelar pameran lukisan. Peserta DR Reshma Ramesh, perempuan India yang cantik, menyajikan karya fotografi hitam putih di lobi ruang seminar.

Ketua Umum Perkumpulan Penulis Indonesia Satupena, Denny JA mengirimkan 15 karya lukisan modern. Lukisan ini menarik perhatian pengunjung karena dihasilkan dengan menggunakan teknologi artificial intelligence.

Tiga pelukis lain Minda Sari (Padang), Herisman Is (Pekanbaru), dan Nazhatulshima Nolan (Malaysia), menampilkan karya lukisan konvensional.

Untuk semua kemewahan itu, setiap peserta IMLF memang harus membayar Rp1 juta. Saya sempat terkejut melihat angka sejuta rupiah pada pengumuman yang dipasang di WAG dua bulan sebelum hari acara. Murah sekali.

Baca Juga: Konser Megah Raisa Menjadi Pemicu Gairah Perekonomian

Di dalamnya, termasuk biaya penginapan, transportasi selama di Sumbar, serta makan 3 kali sehari. Normalnya, sejuta rupiah itu hanya cukup untuk satu hari untuk membayar hotel Grand Basko Padang (hotel bintang lima) pada hari pertama, makan tiga kali, dan transportasi lokal.

Spontan saya mengambil kesimpulan: tentu IMLF ini banyak mendapatkan sponsor dalam jumlah besar, setidaknya dari Pemda Sumbar.

Dugaan ini masuk akal karena IMLF sejatinya juga berfungsi sebagai media promosi pariwisata bagi Sumbar, terutama untuk Baso, Agam, dan Bukittinggi.

Saya berpikir tentu saja Pemda setempat ringan tangan mengguyur dana dalam jumlah besar untuk mendukung IMLF yang bisa mengangkat nama Sumbar yang indah di mata pariwisata.

Baca Juga: PROFIL Suami Sah Linda Pujiastuti yang Pernah Berkenalan dengan Teddy Minahasa

Halaman:
1
2
3
4
5

Berita Terkait