ORBITINDONESIA.COM - Pada masa sekarang, kita sering mendengar pengakuan dari seseorang sebagai keturunan Rasulullah SAW atau Nabi Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib.

Di depan nama mereka yang mengaku-aku keturunan Nabi Muhammad SAW ini biasanya ada tambahan gelar Habib, Sayyid atau Syarif.

Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan, klaim sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW ini bisa dibuktikan melalui pembuktian ilmiah, yaitu dengan Tes DNA.

Baca Juga: Siaga Karhutla di Kalimantan, BPBD Tapin: Titik Rawan Ada di Area Lubang Tambang Batu Bara

DNA merupakan singkatan dari Deoxyribonucleic Acid, yang merupakan molekul yang mengkode sifat genetik suatu organisme.

Ketika manusia melakukan proses reproduksi, akan ada penggabungan antara DNA ayah dan ibu. Nantinya DNA ini akan terus diturunkan kepada keturunan selanjutnya.

Khusus untuk DNA ayah, ada istilah Y-DNA yaitu kode genetik yang diturunkan dari seorang ayah kepada anak laki-lakinya.

Berdasarkan Sirah Nabi, Rasulullah memiliki puteri bernama Sayyidatuna Fatimah az-Zahra, yang merupakan istri dari Sayyidina Ali bin Abu Thalib bin Abdul Muthalib.

Baca Juga: Sekitar 94.000 Pekerja Migran Indonesia Dideportasi dari Timteng dan Asia Dalam 3 Tahun Terakhir

Sayyidina Ali bin Abi Thalib sendiri merupakan sepupu sebelah laki-laki dari Nabi Muhammad. Hal ini berarti Y-DNA Rasulullah akan sama dengan Y-DNA Sayyidina Ali raddiallahu anhu.

Melalui keluarga Sayyidina Ali inilah Rasulullah memiliki 2 (cucu) laki-laki, bernama Sayyidina Hasan dan Sayyidina Husein, yang menjadi leluhur Zuriat Rasulullah pada masa sekarang.

Dalam penelitian Genetika, Y-DNA yang menandakan sebagai keturunan Sayyidina Ali Radhiyallahu anhu, memiliki Kode DNA FGC10500+.

Pada pengembangan selanjutnya, zuriat dari keturunan Sayyidina Hasan dapat dikenali melalui ciri genetik DYS513=12, sedangkan Sayyidina Husain dengan Kode yDNA FGC30416.

Wallahu a’lamu bishshawab. ***