Ini Dia Beberapa Tuduhan Premier League Terhadap Manchester City, Patut Disimak
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Selasa, 07 Februari 2023 22:26 WIB
ORBITINDONESIA – Manchester City dituduh melanggar lebih dari 100 aturan Premier League yang mana mayoritas adalah masalah pelanggaran laporan keuangan.
Jika melihat jumlahnya tentu sangat besar, lebih dari 100 tuduhan terkait pelanggaran laporan keuangan yang dituduhkan Premier League terhadap Manchester City.
Total ada 105 tuduhan yang ditujukan pada Manchester City yang terjadi pada rentang musim 2009/10 sampai 2017/18.
Baca Juga: Gempa Turki, Pemerintah Indonesia Kirim Bantuan Satu Kontainer Makanan
Tuduhan tersebut bisa dibagi menjadi empat bagian. Pertama, mereka tidak memberikan laporan keuangan yang benar, terutama tentang pendapatan dan biaya operasional.
Kedua, mereka tidak transparan tentang asal uang yang digunakan untuk membayar kompensasi pemecatan Roberto Mancini.
Biaya ini diduga berasal dari klub asal UAE, Al Jazira, yang terbukti dari adanya semacam “biaya konsultasi” dari mereka.
Baca Juga: Netizen Ramai Sebut Ria Ricis Terkait Youtuber Wanita Sombong, Bunga Zainal: Gak Niat Giring Opini
Ketiga, melanggar aturan Premier League tentang Profit and Sustainability dari musim 2015/16 - 2017/18.
Terakhir. tidak patuh dengan aturan UEFA tentang lisensi klub dan FFP pada musim 2013-14 dan di antara musim 2014/15 - 2017/18.
Dari mana sih Premier League bisa dapet bukti-buktinya?
Baca Juga: Gagal Ginjal Akut, BPOM Tarik Tiga Produk Obat Sirup
Sumbernya sama kayak tuduhan UEFA ke City pada Februari 2020 lalu: Rui Pinto, dalang dari Football Leaks. Lalu kenapa Premier League baru ngebuka kasus ini sekarang?
Jawabannya adalah karena tidak ada batasan waktu di mana pelanggaran bisa ditindak di aturan Premier League.
Di aturan UEFA, dituliskan bahwa lima tahun adalah batas waktunya. Karenanya, Premier League memiliki waktu yang lebih lama untuk mendalami temuan tersebut.
Baca Juga: Karikatur Majalah Charlie Hebdo tentang Gempa Turki dan Suriah Banjir Kecaman di Twitter
City berhasil menang lawan UEFA karena mereka banding ke Court of Arbitration for Sport (CAS).
Tapi karena kasus ini terjadi di dalam negeri (Premier League melawan Manchester City), maka City nggak bisa banding ke CAS.
Kasus ini nantinya bakal diusut oleh sebuah komite independen yang ditunjuk oleh Murray Rosen KC, ketua komite yudisial independen Premier League.
Kemungkinan dia bakal memilih tiga orang buat mengusut kasus ini, yang setidaknya salah satunya adalah ahli keuangan.
Kalau City terbukti bersalah, maka hukuman yang akan mereka terima beragam.
Mulai dari denda, pengurangan poin, degradasi, bahkan mereka juga bisa dikeluarkan dari liga. Kemungkinan terburuk, City mendapat semua hukuman di atas.***