DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Lantamal Pontianak Kalimantan Barat Gagalkan Penyelundupan Satwa Liar di Kapal Vietnam

image
anlantamal XII Pontianak Laksamana Pertama TNI Suharto (kedua kiri) menunjuk kandang berisi bekantan saat rilis kasus penangkapan kapal berbendera Vietnam yang membawa belasan ekor satwa Indonesia yang dilindungi di Mako Lantamal pada Selasa 20 Desember 2022.

ORBITINDONESIA - Lantamal XII Pontianak, Kalimantan Barat, menggagalkan upaya menyeludupkan satwa liar dilindungi yang dibawa menggunakan Kapal MV Royal dengan bendera Vietnam di perairan Pontianak.

"Dari penyergapan di Sungai Kapuas Pontianak telah tertangkap tangan kapal Vietnam membawa satwa liar yang dilindungi. Kapal tersebut langsung kami amankan untuk diproses lebih lanjut," kata Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Danlantamal) XII Pontianak Laksamana Pertama TNI Suharto, di Pontianak, Selasa 20 Desember 2022.

Suharto mengatakan pengungkapan upaya penyelundupan tersebut berdasarkan informasi yang dikumpulkan petugas di lapangan yang kemudian ditindaklanjuti.

Baca Juga: Kapal Perang Malaysia Tinggalkan Lantamal I Ikuti Patkor Malindo

Baca Juga: Keren, Baru Jadi Panglima TNI, Yudo Margono Langsung Kunjungi Daerah Rawan Konflik

Baca Juga: Sowan ke MUI Jelang Pelantikan Panglima TNI, Yudo Margono Kenalkan Buku Kumpulan Doa, Isinya...

Menurutnya, penyergapan kapal Vietnam itu dilakukan pada Selasa dini hari. Sejumlah satwa liar dilindungi dan 11 orang anak buah kapal (ABK) warga negara asing (WNA) langsung diamankan petugas.

Dia mengatakan satwa liar dilindungi yang ada dalam kapal Vietnam tersebut meliputi bekantan atau monyet khas Kalimantan sebanyak 16 ekor, burung kakak tua putih 19 ekor, dan burung kakak tua raja 1 ekor, sedangkan entok tanpa dokumen karantina sebanyak 5 ekor dan ayam sebanyak 15 ekor.

"Saat penyergapan, para ABK tidak mengakui ada satwa liar dilindungi, namun saat dilakukan penggeledahan telah ditemukan di dalam satu kamar kapal ada satwa liar dilindungi, bahkan dalam kapal itu sudah disiapkan kandang-kandangnya," kata Suharto.

Suharto mengatakan dari hasil pengungkapan penyeludupan tersebut pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak terkait, seperti BKSDA Kalbar, Imigrasi, dan Balai Karantina. ***

Berita Terkait