Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo: Rakyat Harapkan Pemimpin Nasional yang Mau Mendengar
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Sabtu, 08 Juli 2023 06:17 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut, masyarakat membutuhkan sosok pemimpin nasional yang mau mendengarkan dan dekat dengan rakyat.
"Harapan rakyat pemimpin nasional terpilih nanti harus bisa melanjutkan estafet kepemimpinan menuju Indonesia maju," kata Listyo Sigit Prabowo di sela-sela pagelaran wayang kulit dalam rangka HUT ke-77 Bhayangkara di Jakarta, Jumat malam 7 Juli 2023.
Kapolri memilih secara khusus judul lakon pagelaran wayang kulit tahun ini berjudul "Wahyu Cakraningrat".
Baca Juga: SMRC: Belum Ada Bacawapres yang Membuat Ganjar Lebih Kompetitif dalam Pilpres
Menurutnya, lakon Wahyu Cakranigrat memiliki arti simbol cerita seorang pemimpin berlomba-lomba untuk mendapat Wahyu Cakranigrat.
Ia menjelaskan, Wahyu Cakraningrat ini adalah wahyu yang diberikan Tuhan kepada pemimpin.
"Harapannya tema tersebut juga kemudian bisa mengilhami dan juga bisa menjadi harapan semua bahwa seorang pemimpin nantinya diharapkan mengerti, karena dia yang memimpin rakyat, tentunya dia harus mengerti dan mendengar apa yang menjadi suara rakyat, dia harus dekat dengan rakyat," katanya.
Ia mengatakan, pegelaran wayang kulit selain untuk melestarikan budaya bangsa Indonesia juga untuk mendekatkan Polri dan TNI dengan masyarakat.
Baca Juga: Mantan Panglima TNI Andika Perkasa Bisa Memberi Nilai Tambah untuk Ganjar Pranowo, Ini Kata Pengamat
Ia berharap lewat lakon Wahyu Cakranigrat bisa menjadi pengingat masyarakat dan calon pemimpin bangsa ke depan untuk menjadi pemimpin yang mendengarkan.
"Sehingga kemudian dia bisa memimpin dengan baik menuju Indonesia yang lebih baik, ini tentunya filosofi yang kami harapkan, bisa kemudian menjadi semangat bersama untuk mewujudkan Indonesia maju menuju visi Indonesia emas 2045," ujarnya.
Ia kemudian mengingatkan soliditas dan sinergitas TNI Polri untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa mewujudkan Pemilu damai.
"Dalam mewujudkan pemilu damai ini TNI, Polri harus solid. TNI, Polri dan masyarakat harus menjadi satu, walau pada saat pemilihan ada perbedaan, namun perbedaan tidak bikin pecah-belah, persatuan kesatuan tetap terjaga," katanya. ***