Begini Penjelasan Terkait Penyebab dan Cara Penanganan Gagal Napas yang Membuat Iqbal Pakula Meninggal
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Selasa, 25 April 2023 19:06 WIB
ORBITINDONESIA.COM – Alami gagal napas dan gangguan jantung membuat aktor sinetron Indonesia, Iqbal Pakula meninggal.
Jika mendengar namanya mungkin kalian akan menyangka jika gagal napas hanya sekadar gangguan yang membuat seseorang kesulitan bernapas.
Padahal gagal napas dapat mengakibatkan masalah yang lebih serius bahkan menyebabkan organ tubuh lain rusak, seperti pada Iqbal Pakula.
Gagal napas adalah kondisi medis yang dialami seseorang akibat gangguan serius pada sistem pernapasan yang membuat tubuh kekurangan oksigen.
Jika terlambat ditangani, kondisi ini dapat menyebabkan resiko serius seperti kerusakan fungsi organ hingga paling fatal adalah kematian.
Hal ini dapat terjadi ketika sistem pernapasan tidak mampu menjalankan fungsinya untuk menyalurkan oksigen ke dalam darah dan organ tubuh.
Baca Juga: Waduh, Taiwan Temukan Zat Pemicu Kanker di Indomie Rasa Ayam Spesial
Kondisi ini membuat tubuh tidak dapat mengeluarkan karbon dioksida dari dalam darah dan menyebabkan pernapasan menjadi terganggu.
Jika mengalami kondisi ini akan membuat organ tubuh lain seperti jantung, paru-paru dan otak tidak mendapat pasokan oksigen (hipoksia) dan tidak bisa menjalankan fungsinya dengan baik.
Gagal napas bisa disebabkan oleh beberapa alasan yang bisa tidak disadari oleh penderitanya dan sering diremehkan, berikut diantaranya:
Baca Juga: Anggota TNI yang Tendang Pemotor Ibu-ibu di Bekasi Akhirnya Minta Maaf, Netizen: Sesuai Ramalan BMKG
1. Penyakit paru-paru, seperti serangan asma berat, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), pneumonia, emboli paru, edema paru, dan sindrom gagal napas akut (acute respiratory distress syndrome).
2. Gangguan pada otak atau saraf yang mengatur fungsi pernapasan, seperti cedera kepala berat, stroke, tumor otak, herniasi otak, gangguan saraf tulang belakang, sindrom Guillain-Barré, dan amyotrophic lateral sclerosis (ALS).
3. Penyakit atau kondisi tertentu, seperti syok, perdarahan berat, sepsis, gangguan elektrolit, dan gangguan keseimbangan asam basa (asidosis dan alkalosis).
4. Cedera pada otot dan tulang dada atau tulang belakang.
5. Cedera paru akut, misalnya akibat menghirup asap atau zat kimia berbahaya yang dapat melukai paru-paru.
6. Efek samping obat-obatan, seperti obat antinyeri golongan opioid dan obat penenang.
Adapun gejala dari gagal napas yang bisa diperhatikan adalah sebagai berikut:
1. Sulit bernapas atau sesak napas, hingga sulit berbicara.
2. Napas cepat.
3. Jantung berdebar.
4. Batuk-batuk.
5. Nafas berbunyi, misalnya bunyi mengi atau stridor.
Baca Juga: Kisah Hikmah: Perdebatan Antara Keledai dan Harimau
6. Lemas.
7. Kulit pucat dan berkeringat.
8. Gelisah dan linglung.
9. Jari-jari tangan atau bibir kebiruan (sianosis).
10. Pingsan.
Baca Juga: Agama dan Pencerahan: Review Pemikiran Denny JA tentang Agama Sebagai Warisan Kultural
Saat seseorang menderita gagal napas ada beberapa penanganan yang perlu dilakukan seperti melakukan terapi oksigen.
Atau dengan ventilasi mekanis, artinya perawat akan memberikan bantuan pernapasan dengan menggunakan mesin ventilator.
Selain itu dokter juga akan menangani masalah gagal napas yang dialami pasien sesuai dengan masalah dan gejalanya.
Baca Juga: Sesudah Idul Fitri, Tunjukkan Karakter Persisten
Misalnya jika pasien mengalami gagal napas dikarenakan pneumonia maka dokter akan memberikan antibiotik untuk menghentikan infeksinya.
Sedangkan jika penderita gagal napas disebabkan karena penyakit asma maka dokter akan memberikan bronkodilator untuk melegakan pernapasan.***
Kamu bisa mendapatkan beragam informasi dan artikel lainnya dari OrbitIndonesia.com di Google News.