ORBITINDONESIA - Suatu malam di awal tahun 98an, saat saya bertugas mengembangkan bisnis di Yangoon Myanmar, saya tinggal di Hotel yang sekaligus kantor kami berlokasi.

Karena tinggal dalam waktu lama maka semua OB dan pelayan resto di hotel itu kenal semua.

Hampir tiap malam kalau tidak ada kerjaan ya nongkrong di lobby hotel bercakap dengan siapa saja yang ada disitu.

Baca Juga: Pro Kontra Sistem Proporsional Tertutup, PSI: Pilihan Rakyat Dikhianati, Partai Menentukan

Suatu malam saat lagi santai, ada kecoa melintas di tengah lobby. Langsung salah satu OB di situ membawa koran dan menaruh di depan kecoa itu, lalu menganggkat kecoa dan perlahan dibawa keluar kemudian dibuang.

Saya heran lalu bertanya, lho kenapa nggak dipukul saja pakai koran, lalu bangkai kecoanya dibuang?

Jawabannya bikin saya bengong: "Saya takut itu reinkarnasi dari salah satu nenek moyang saya" ...

Waduh saya tidak bisa bicara lagi ...

Baca Juga: Didominasi Lulusan SMA/SMK, Pencari Kerja di Barito Selatan Meningkat

Penduduk Myanmar memang 85% beragama Buddha dan percaya reinkarnasi.

Di sisi lain saya melihat, ini melindungi ekosistem dengan menjaga kelangsungan semua mahluk hidup, termasuk juga menebang pohon tidak boleh sembarangan.

Jadi kalau anda kebetulan berada di Myanmar, ya hati hati kalau membunuh binatang walau itu namanya "Kecoa" sekalipun ...

Selamat pagi

Jakarta, 06 Januari 2023***