DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Demi Piala Dunia, Qatar Terapkan Sistem Kewarganegaraan Baru yang Tidak Permanen dan Kelas 2

image
Demi Piala Dunia, Qatar terapkan sistem kewarganegaraan baru

ORBITINDONESIA – Demi Piala Dunia, Qatar tidak hanya menghabiskan uang untuk mengimpor dan melatih tim sepak bola. Tapi Qatar juga mendefinisikan kembali gagasan kewarganegaraan. Demikian laporan Foreign Policy, baru-baru ini.

Seperti kebanyakan negara di Teluk Persia, Qatar adalah negara yang mayoritas penduduknya adalah warga negara asing. Hanya ada sekitar 300.000 pemegang paspor Qatar dari populasi hampir 3 juta.

Jalur menuju kewarganegaraan Qatar sangat eksklusif. Hanya 50 kewarganegaraan baru yang dapat diberikan per tahun kepada mereka yang secara pribadi disetujui oleh Emir Qatar sendiri. Namun 10 dari 26 pemain tim sepak bola nasional Qatar adalah warga negara naturalisasi.

Baca Juga: Absurdnya Sepak Bola Piala Dunia di Mata Alien yang Mengendarai UFO

Untuk mematuhi peraturan FIFA, seluruh tim terdiri dari warga negara Qatar. Namun para pemain sepak bola yang dinaturalisasi ini bukanlah pahlawan nasional asal imigran, seperti Zinedine Zidane atau Zlatan Ibrahimovic.

Semua pemain imigran ini membawa “paspor misi”—dokumen yang memberikan kewarganegaraan untuk tujuan kompetisi olahraga.

Tetapi antropolog John McManus melaporkan dalam bukunya Inside Qatar: Hidden Stories from One of the Richest Nations on Earth bahwa paspor ini tidak memberikan pemegangnya manfaat apapun yang dimiliki warga Qatar.

Tidak ada bantuan perumahan, tidak ada pinjaman tanpa bunga, tidak ada bantuan uang tunai untuk pengantin baru, dan tidak ada pekerjaan pemerintah yang mudah di luar stadion sepak bola. Paspor itu juga tidak permanen.

Baca Juga: Hikmah dari Kisah Hasan al Basri dan Pemuda yang Diduga Berakhlak Buruk

Sebuah laporan baru-baru ini oleh Proyek Penelitian dan Informasi Timur Tengah menyatakan, jenis kewarganegaraan ini dilengkapi dengan tanggal kedaluwarsa bawaan.

Halaman:

Berita Terkait