Asal Tahu Saja, Kebutuhan BBM Indonesia Tergantung Kapal Tanker dari Singapura
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Rabu, 07 September 2022 09:10 WIB
ORBITINDONESIA - Satu hal yang pasti, kebutuhan BBM NKRI tergantung kapal tanker dari Singapura. Indonesia yang sebesar ini di ASEAN tidak punya "storage tank farm," juga bokek nggak punya dana untuk membangun.
Siapa yang mau membangun sekarang ini. Semua sudah telat dan Singapura tahu kebutuhan Indonesia, jadi mereka kontrol.
Semua tanker berisi BBM ada ratusan di lepas pantai Singapura untuk Oil/Gas Trading. Trading harus benar-benar ada isinya. Tanker buang sauh dengan isi penuh.
Baca Juga: Liga Champions: Dinamo Zagreb Sukses Taklukkan Chelsea, Debut Mengecewakan Aubameyang
Jadi setiap ada pembeli, isi milik dari mereka yang beli, pindah-pindah tangan pembeli tiap hari. Breaking/beli utk delivery harganya premium (tinggi)
Harga per barrel delivery jauh lebih tinggi dari harga listing di bursa oil market Singapura, dan tentu plus cost delivery biaya transpor tankernya.
Kapal tanker yang sudah kosong harus cari ke sumber atau dapat transferan crude/refined produk malam-malam dengan mematikan GPS di tengah laut.
Di Singapura itulah kantor dari world biggest Oil and Gas trader, seperti: Gunfor (Rusia), Vitol, Glencore, Mercuria dan Trafigura berkantor di Singapura untuk trading MOPS. Orang yang punya koneksi untuk bisa dapat Migas namanya MRC.
Baca Juga: Ini Jadwal dan Lokasi Autopsi Santri Ponpes Gontor yang Tewas Dianiaya Senior
Pemerintah Singapura stop pengiriman BBM, semua mobil dan truk di Indonesia nggak jalan (terkapar mesin ekonomi negeri ini).