DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Asal Tahu Saja, Kebutuhan BBM Indonesia Tergantung Kapal Tanker dari Singapura

image
Ilustrasi kapal tanker Singapura untuk BBM Indonesia

ORBITINDONESIA - Satu hal yang pasti, kebutuhan BBM NKRI tergantung kapal tanker dari Singapura. Indonesia yang sebesar ini di ASEAN tidak punya "storage tank farm," juga bokek nggak punya dana untuk membangun.

Siapa yang mau membangun sekarang ini. Semua sudah telat dan Singapura tahu kebutuhan Indonesia, jadi mereka kontrol.

Semua tanker berisi BBM ada ratusan di lepas pantai Singapura untuk Oil/Gas Trading. Trading harus benar-benar ada isinya. Tanker buang sauh dengan isi penuh.

Baca Juga: Liga Champions: Dinamo Zagreb Sukses Taklukkan Chelsea, Debut Mengecewakan Aubameyang

Jadi setiap ada pembeli, isi milik dari mereka yang beli, pindah-pindah tangan pembeli tiap hari. Breaking/beli utk delivery harganya premium (tinggi)

Harga per barrel delivery jauh lebih tinggi dari harga listing di bursa oil market Singapura, dan tentu plus cost delivery biaya transpor tankernya.

Kapal tanker yang sudah kosong harus cari ke sumber atau dapat transferan crude/refined produk malam-malam dengan mematikan GPS di tengah laut.

Di Singapura itulah kantor dari world biggest Oil and Gas trader, seperti: Gunfor (Rusia), Vitol, Glencore, Mercuria dan Trafigura berkantor di Singapura untuk trading MOPS. Orang yang punya koneksi untuk bisa dapat Migas namanya MRC.

Baca Juga: Ini Jadwal dan Lokasi Autopsi Santri Ponpes Gontor yang Tewas Dianiaya Senior

Pemerintah Singapura stop pengiriman BBM, semua mobil dan truk di Indonesia nggak jalan (terkapar mesin ekonomi negeri ini).

Apalagi di emprit-emprit jualannya ke Indonesia, bisa-bisa Rp 50.000-100.000/liter, nggak ada kapal laut Indonesia bisa jalan. Sekarang yang di Pom Shell Vpower-Nitro sudah hampir Rp 20.000/liter

Makanya saya berani katakan, negara Singapura lebih powerful dalam segala hal termasuk militer, dibandingkan dengan Indonesia yang cuma gede doang.

Tetapi BBM kita semua datang dari Singapura buat pelayaran (Bunker Oil). Bisa enggak makan kita, kalau Singapura stop penjualan BBM ke Indonesia.

Baca Juga: Liga Champions: Menang Telak Atas Copenhagen, Borussia Dortmund Pimpin Klasemen Grup G

Termasuk pelayaran perkapalan ekspor Indonesia, enggak bisa langsung ke negara tujuan ekspor Indonesia.

Musti transit dulu minta izin dari Singapura untuk ekspor Indonesia ke LN. Nggak ada kapal yang bawa barang ekspor kita langsung ke negara tujuan di LN. Semua mampir ke Singapura dari Indonesia.

Jadi sebenarnya yang kontrol seluruh ekonomi Indonesia total adalah Negara Singapura. Juga sebagai "investor terbesar di Indonesia No 1" dan penyimpan semua dana milik pejabat dan pebisnis dari Indonesia, serta penyedia pelayanan kesehatan.

Mau apeh loh, begitulah kira-kira pejabat Singapura kalau berkata.***

Berita Terkait