Aktivitas Militer di PLTN Ukraina Harus Diakhiri Karena Potensi Bencana Nuklir di Eropa
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Jumat, 12 Agustus 2022 05:22 WIB
ORBITINDONESIA - Sekjen PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) pada Kamis, 11 Agustus 2022, menyerukan untuk segera mengakhiri semua aktivitas militer di sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) terbesar Eropa di Ukraina tenggara.
Sekjen PBB memperingatkan, setiap kerusakan di PLTN itu dapat menyebabkan "konsekuensi bencana" nuklir di Kawasan tersebut dan sekitarnya.
Pejabat Rusia dan Ukraina telah berulang kali saling menuduh satu sama lain menembaki PLTN Zaporizhzhia. Jika reaktor nuklir sampai bocor akibat serangan militer, dampaknya bisa mengerikan.
Baca Juga: Manajer Real Madrid Sebut Karim Benzema Pantas Dapatkan Ballon d Or Usai Juarai Piala Super Eropa
Sekretaris Jenderal Antonio Guterres mengeluarkan pernyataan itu menjelang pertemuan Dewan Keamanan PBB, Kamis sore. Pertemuan itu diminta oleh Rusia, untuk membahas apa yang diklaim Moskow sebagai serangan Ukraina terhadap PLTN tersebut.
Kepala nuklir PBB Rafael Grossi, mengatakan dalam sebuah wawancara pekan lalu dengan The Associated Press bahwa situasi di pabrik "benar-benar di luar kendali."
Grossi, Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA), memperingatkan bahwa situasi semakin berbahaya setiap hari di PLTN Zaporizhzhia.
PLTN itu terletak di kota Enerhodar, yang direbut pasukan Rusia pada awal Maret, segera setelah invasi 24 Februari mereka ke Ukraina.
Baca Juga: Jadi Terkesan Seram, Observatorium Bosscha Protes ke Pengabdi Setan 2 Communion
Sementara pabrik tersebut dikendalikan oleh Rusia, staf Ukrainanya terus menjalankan operasi pembangkit listrik tenaga nuklir.