Israel Akan Habiskan 150 Juta Dollar AS untuk Pertahanan Laser Iron Beam, Setelah AS Ragu Membantu
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Kamis, 11 Agustus 2022 00:19 WIB
ORBITINDONESIA - Israel berencana untuk menggelontorkan sekitar 150 juta dollar AS ke dalam pengembangan sistem pertahanan udara laser, yang dikenal sebagai Iron Beam.
Itu dilakukan Israel setelah Amerika Serikat tampaknya menolak untuk saat ini, untuk mengambil bagian dalam pendanaan itu. Demikian laporan breakingdefense.com, yang dikutip orbitindonesia pada 11 Agustus 2022.
Sebuah komite pemerintah Israel yang mengawasi akuisisi beberapa waktu lalu menyetujui lebih dari 500 juta shekel Israel (148 juta dollar AS), untuk pencegat roket berbasis laser, yang dikembangkan oleh Rafael, menurut harian Israel Haaretz.
Baca Juga: Lolos ke Final Piala AFF U16 2022, Timnas Indonesia Hujan Doa dan Banjir Pujian
Anggaran yang dialokasikan dilaporkan tersebar selama enam tahun dan diperuntukkan untuk “pengembangan dan pengadaan sistem pertahanan permukaan-ke-udara yang canggih, bersama dengan sistem udara-ke-udara yang dapat dipasang di pesawat.”
Anggaran untuk sistem air-to-air yang akan dikembangkan Elbit Systems tidak dibahas dalam pertemuan tersebut.
Sebelum kunjungan Presiden AS Joe Biden ke Timur Tengah bulan lalu, Breaking Defense melaporkan bahwa para pejabat Israel berencana untuk meminta dana Amerika—sekitar 300 juta dollar AS—ditambahkan ke Pendanaan Militer Asing senilai 3,3 miliar dollar AS, yang diterima Israel dari Washington.
Pot uang baru akan didedikasikan untuk pengembangan pertahanan berbasis laser, kata sumber pertahanan Israel pada saat itu.
Baca Juga: Semifinal Piala AFF U16 2022: Lewat Drama Adu Penalti, Timnas Indonesia Lolos ke Final
Tetapi sumber sekarang mengatakan, bahkan setelah Biden secara pribadi diberikan tur teknologi Israel, AS enggan menyediakan dana yang diharapkan untuk saat ini.
Haaretz, mengutip sumber-sumber yang terlibat dalam proyek tersebut, melaporkan bahwa diharapkan pemerintah AS akan terlibat dalam pengembangan sistem di kemudian hari.
Anggota parlemen AS sudah secara terbuka mendorong AS untuk bekerja sama dengan Israel dalam senjata energi terarah.***