Denny JA: Negara yang Kuat dan Bersih Butuh Polisi yang Juga Kuat dan Bersih
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Kamis, 20 Oktober 2022 21:15 WIB
ORBITINDONESIA - Tak ada negara yang kuat dan bersih tanpa kehadiran polisi yang juga kuat dan bersih juga.
Demikian pernyataan penutup dalam konferensi pers yang diadakan oleh lembaga survei LSI Denny JA baru-baru ini.
LSI Denny JA meriset secara kuantitatif, seberapa besar publik mengetahui kasus Ferdy Sambo dan dampaknya pada kepercayaan dan trust publik pada polisi.
Baca Juga: LSI Denny JA: Kepercayaan Publik kepada TNI Lebih Tinggi Dibanding ke Kepolisian
Hal itu diungkapkan oleh Denny JA, Ketua Umum Perkumpulan Penulis Indonesia SATUPENA, dalam Webinar yang membahas reformasi kepolisian Indonesia. Webinar itu berlangsung di Jakarta, Kamis malam, 20 Oktober 2022.
Sebagai narasumber adalah Prof Adrianus Meliala, kriminolog Universitas Indonesia. Diskusi dipandu oleh Swary Utami Dewi dan Amelia Fitriani.
Denny JA menuturkan, ada empat sudut berita yang mencuat dari konferensi pers LSI Denny JA tersebut. Pertama, kasus Ferdy Sambo adalah kasus yang paling dramatis sepanjang tahun 2022. Jarang sekali ada kasus yang seheboh ini dalam 10 tahun, bahkan 50 tahun terakhir.
Kedua, kasus Sambo membuat tingkat kepercayaan masyarakat ke Polri turun 13 persen. Padahal tingkat kepercayaan publik pada polisi pernah mencapai 87,8 persen pada 2018.
Baca Juga: LSI Denny JA: Kasus Ferdy Sambo, Kepercayaan Publik Kepada Polisi, dan Pemilih Pilpres 2024
Ketiga, LSI Denny JA memetakan sikap pemilih 5 capres soal kepercayaan kepada Polri. Lima capres/cawapres utama itu adalah: Puan Maharani, Airlangga Hartarto, Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan.
Umumnya para pendukung capres-capres ini lebih banyak yang percaya pada polisi. “Kecuali pendukung Anies. Jumlah yang percaya dan tidak percaya pada polisi hampir sama banyaknya. Hanya selisih margin of error,” ujar Denny.
Keempat, responden ternyata lebih percaya pada Kapolri dibandingkan pada lembaga Polri. “Ini berita baik buat Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo,” ujar Denny. “Artinya, publik melihat dan percaya padanya bahwa ia sedang dalam tugas untuk bersih-bersih di tubuh Polri.” ***