Panglima TNI Yudo Margono: Perang Israel-Palestina Ibarat dalam Pewayangan Jawa Sudah Ampyak Awur-Awur
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Kamis, 09 November 2023 07:59 WIB
ORBITINDONESIA.COM- Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono menilai perang yang terjadi di jalur Gaza antara Israel dan Palestina berlangsung tanpa memperhatikan aturan.
Yudo Margono mengatakan, banyaknya korban warga sipil terutama Anak-anak menunjukkan bahwa konflik antara Israel dan Palestina sudah berlangsung dengan Ampyak Awur-Awur.
Ampyak Awur-Awur, merupakan istilah yang digunakan dalam pewayangan Jawa, ketika perang sudah berlangsung dengan membabi-buta.
Dia menyebut, konflik yang terjadi antara Israel-Palestina di Jalur Gaza merupakan perang yang sangat bahaya sehingga pihaknya tidak bisa sembarang mengirimkan bantuan ke wilayah tersebut.
"Karena tidak sembarang, karena ini kan semuanya perang, perangnya ini kan perang kalau orang pedalangan orang Jawa bilang itu perangnya itu kan 'ampyak Awur-Awur'," kata Yudo Margono, dikutip dari Antara Kamis 9 November 2023.
"Perang yang enggak ada aturannya. Ini kan sangat bahaya," ujarnya.
Baca Juga: Analisis Data PBB, Serangan Israel Bunuh Satu Anak di Jalur Gaza Setiap 10 Menit
Sebelumnya, pihaknya menyatakan kesiapan TNI untuk mengirimkan bantuan kapal rumah sakit (RS) bagi korban rakyat Palestina di Jalur Gaza.
"Tentunya kalau dari KRI (kapal perang Indonesia)-nya pasti siap, KRI-nya pasti siap karena itu kapal baru. Saya yakin kalau ABK (anak buah kapal) maupun tenaga medis pun saya yakin siap," kata Yudo.
Namun, Yudo mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemerintah Mesir terlebih dahulu untuk pengiriman bantuan kapal RS ke perairan sekitar Gaza.
"Masih kami koordinasikan. Ya, totalnya kami punya tiga kapal rumah sakit yang memiliki juga peralatan medis yang sangat canggih, tentunya kami koordinasikan dulu ke sana," ujarnya.
Untuk itu, Yudo menyebut pihaknya perlu berkoordinasi dengan seksama untuk mengirimkan bantuan kapal RS ke Jalur Gaza agar tidak membahayakan alutsista alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI itu sendiri.
"Tentunya ini harus kita koordinasikan secara tepat, jangan sampai membahayakan alutsista kita. Termasuk ini kan yang membawa bantuan ini kan kita koordinasikan secara tepat bagaimana kepindahannya, bagaimana aturannya dari masing-masing pangkalan di luar negeri tersebut untuk mengarahkan itu," tuturnya.
Terlebih, tambah dia, pengiriman bantuan kapal RS tersebut dilakukan di tengah kondisi perang di Jalur Gaza yang terus berkecamuk hingga hari ini
"Perlu kami koordinasikan secara tepat nanti kalaupun ini disetujui terus standarnya gimana, dukungan logistiknya gimana, apalagi dengan kondisi perang hari ini," kata dia.***