Baim Wong Klarifikasi Pendaftaran Citayam Fashion Week ke PDKI: Bukan Milik Saya
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Senin, 25 Juli 2022 10:40 WIB
ORBITINDONESIA - Aktor Baim Wong memberikan penjelasan atau klarifikasi terhadap langkah dirinya dan istri, Paula Verhoeven mendaftarkan Citayam Fashion Week (CFW) ke Pangkalan Data Kekayaan Intelektual (PDKI).
Beberapa pihak menilai bahwa langkah keduanya mendaftarkan Citayam Fashion Week tersebut merupakan langkah sepihak untuk mendapatkan ketenaran.
Dalam klarifikasinya, Baim Wong menegaskan bahwa Citayam Fashion Week bukan miliknya.
Baca Juga: Berisi Percakapan dengan Brigadir J Sebelum Tewas, Sang Kekasih Serahkan Ponselnya ke Penyidik
Aktor bernama asli Muhammad Ibrahim tersebut mengatakan bahwa Citayam Fashion Week adalah milik Indonesia.
"Citayam Fashion Week ini bukan milik saya. Ini milik mereka semua, ini milik Indonesia.
Saya hanyalah orang yang punya visi menjadikan Citayam Fashion Week sebagai ajang untuk membuat trend ini menjadi wadah yang legal, dan ga musiman. Dan yang paling penting, bisa memajukan fashion Indonesia di mata dunia," tulis Baim Wong dalam klarifikasinya yang diunggah di akun resmi Instagram miliknya, Senin, 25 Juli 2022.
Lebih lanjut, Baim Wong menerangkan bahwa niatnya tersebut terinspirasi dari sang istri yang mengerti dunia fashion.
Baca Juga: Giliran Kekasih Brigadir J Diperiksa Sebagai Saksi, Pengacara: Ada 32 Pertanyaan terkait Komunikasi
"Kenapa saya tergerak? Berawal semua ini karena istri saya. Karena dia mengerti dunia fashion, dan dia melihat Citayam Fashion Week ini adalah gerakan dimana orang-orang sudah mempedulikan fashion. Dan ternyata di Indonesia, fashion itu ga harus mahal, dan mereka bangga memakainya. Kebanggan itu adalah achivement yang penting, dan itu harus dibudidayakan. Bagaimana caranya?" terang artis kelahiran Jakarta, 27 April 1981 tersebut.
Ayah Kiano dan Kenzo tersebut menuturkan, orang-orang dengan mimpi yang besar harus dapat membantu para remaja di Citayam Fashion Week.
Baca Juga: Link Download Perpres Penghapusan Kekerasan Terhadap Anak Format PDF dan WORD
"Bukan karena kepentingan bisa dapet berapa? Tapi visinya itu mau dibawa sejauh apa? Dan sejauh apa kita percaya dengan tujuan itu? Dan tujuan itu untuk kesejahteraan siapa? Dan apakah ada manfaatnya untuk orang banyak? Terlalu banyak risiko ketika kita mempunyai cita-cita atau tujuan yang besar. Karena membuat sesuatu menjadi besar pasti memerlukan biaya," jelasnya.***