Kasus Stunting di Kabupaten Jember Tertinggi di Jawa Timur, Capai 34,9 Persen
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Minggu, 29 Januari 2023 12:18 WIB
ORBITINDONESIA-Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) dari Kementrian Kesehatan menyebut, kasus stunting di Kabupaten Jember tertinggi di Jawa Timur, yakni 34,9 persen di tahun 2022. Sementara posisi tertinggi kedua berada di Kabupaten Bondowoso dengan angka 32 persen.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jember Koeshar Yudyarto kepada Prosalina membenarkan bahwa kasus stunting di Jember tahun 2022 tertinggi di Jawa Timur.
Kendati demikian, data terbaru dari Dinas Kesehatan Kabupaten Jember kasus stunting di Jember tahun 2022 mencapai 7,37 persen, turun dibandingkan tahun 2021 mencapai 11,74 persen.
Baca Juga: Ada Banyak Nama Desa Darungan, Ini Versi Kisah Nenek Moyang Asal Tanggul Jember yang Melegenda
"Kalau angka stunting memang iya, tertinggi se Jawa Timur. Nomor satu," ujar Koeshar Yudyarto kepada Orbit Indonesia saat dihubungi via telepon, Jumat (27/1).
Koeshar menyebut meski ada perbedaan data, pihaknya masih tetap menggunakan data dari Kementrian Kesehatan sebagai acuan.
"Kalau ada perbedaan, gak papa. Sebagai koreksi, apakah benar segitu," ujarnya.
Baca Juga: Kisah Kesaktian Nenek Moyang yang Menjadi Cikal Bakal Nama Desa Kalisat di Jember
Pada Bulan Februari 2023 mendatang, Dinkes Jember akan melakukan penimbangan balita di tiap Posyandu untuk pembaruan data stunting.
Terkait perbedaan data tersebut, pihaknya akan melakukan evaluasi apakah terdapat kesalahan penimbangan atau faktor yang lain.
"Penimbangan ulang, sehingga angka stunting coba kita bandingkan dan teliti, apa karena timbangan kurang tepat atau faktor lain," jelasnya.
Baca Juga: Terungkap Alasan Amerika Serikat Tiba Tiba Putuskan Galang Suara untuk Blokir Aplikasi TikTok
Sementara itu, Bupati Jember Hendy Siswanto berkomitmen untuk terus menekan angka stunting, angka kematian ibu dan bayi (AKI-AKB) di Kabupaten Jember.
Mengawali tahun 2023, pihaknya akan memulai dengan penimbangan dan pemberian vitamin A secara serentak se-Kabupaten Jember.
Langkah ini melibatkan seluruh petugas kesehatan, kader posyandu, aparat kelurahan, desa, Ketua RT RW, kader posyandu, pramuka, PKK, dan relawan.
“Kita targetkan Februari 2023 ini sudah dapat data akurat dari gerakan penimbangan dan pemberian vitamin A kepada balita secara serentak," ujar Hendy melalui keterangan tertulis.***