Dasman Djamaluddin: Selamat Hari Lahir, Pak Safzen
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Selasa, 24 Januari 2023 17:38 WIB
Itu pun atas jasa Pak B.M. Diah setelah senang dengan penerbitan bukunya yang saya tulis: "Butir Butir Padi B.M.Diah, Tokoh Sejarah yang Menghayati Zaman" (Jakarta: Pustaka Merdeka, 1992).
Saya ke Irak waktu itu melalui Rusia karena keterkaitan Pak B.M.Diah yang pernah mewawancara Pemimpin Tertinggi Uni Soviet, Mikhail Gorbachev.
Sewaktu saya di Rusia (dulu namanya Uni Soviet), tiga malam di rumah keluarga Svet Zakharov, di Moskow. Saya betul-betul diperlakukan dengan baik dan ramah.
Hal ini tidak terlepas dari jalinan akrab Svet Zakharov dengan Harian "Merdeka," apalagi saya ke sana atas rekomendasi B.M.Diah sebagai penanggung-jawab Grup Merdeka (Harian "Merdeka," Majalah "Keluarga," Majalah "Topik" dan "Indonesian Observer").
Di hari-hari yang senggang di Moskow, saya banyak membaca laporan pertemuan B.M.Diah dengan Mikhail Gorbachev di Kremlin pada 21 Juli 1987.
Sejak memegang pucuk pimpinan di Uni Soviet lebih dua tahun berselang, Mikhail Gorbachev, Sekretaris Jenderal Partai Komunis Uni Soviet, banyak menarik perhatian dunia. Itu berkat tindakan-tindakan yang cukup mengejutkan, yang tak jarang jauh di luar ramalan pengemat politik sekalipun.***