Dedikasi Tinggi untuk Toleransi, Penghargaan Terus Mengalir untuk Gus Dur Meski Sudah Meninggal
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Senin, 23 Januari 2023 08:35 WIB
ORBITINDONESIA- Berbagai penghargaan tercatat terus mengalir untuk Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur.
Presiden keempat Republik Indonesia ini punya dedikasi tinggi mewujudkan negara yang lebih menjunjung tinggi toleransi.
Gus Dur lahir di Jombang, Jawa Timur, 7 September 1940, meninggal di Jakarta, 30 Desember 2009.
Baca Juga: Bentuk Penghargaan Tak Terhingga Warga Tionghoa kepada Gus Dur, Bikin Haru
Selama masa jabatannya sebagai pemimpin negara, ia banyak melakukan kebijakan-kebijakan di bidang kebudayaan dan keagamaan yang kemudian lebih menyadarkan bangsa Indonesia untuk lebih menghargai perbedaan.
Pada tahun 1993, Gus Dur menerima Ramon Magsaysay Award, sebuah penghargaan yang cukup prestisius untuk kategori Community Leadership.
Kemudian Gus Dur dinobatkan sebagai “Bapak Tionghoa” pada tanggal 10 Maret 2004.
Baca Juga: Sekilas Sejarah Mengapa Gus Dur Sangat Dihargai Etnis Tionghoa di Indonesia
Penghargaan juga diperoleh dari Simon Wiesenthal Center, sebuah yayasan yang bergerak di bidang penegakan Hak Asasi Manusia.
Gus Dur memperoleh penghargaan dari Mebal Valor yang berkantor di Los Angeles karena Gus Dur dinilai memiliki keberanian.
Gus Dur membela kaum minoritas, salah satunya dalam membela umat beragama Konghucu di Indonesia dalam memperoleh hak-haknya yang sempat terpasung selama era orde baru.
Baca Juga: Viral Video Detik detik Dua Wanita Terseret Arus Sungai Bruno Lereng Wilis
Gus Dur juga memperoleh penghargaan dari Universitas Temple.
Pada 21 Juli 2010, meskipun telah meninggal, ia memperoleh Lifetime Achievement Award dalam Liputan 6 Awards 2010.
Penghargaan ini diserahkan langsung kepada Sinta Nuriyah, istri Gus Dur.
Koleksi kali ini yang mau ditampilkan adalah Buku tentang Gusdur yaitu Buku “Wisdom Of Gus Dur”.
Buku setebal 512 halaman ini bersampul putih dengan gambar mimic khas Presiden Abdurrahman Wahid dan sebuah gunungan ini merupakan terbitan dari Penerbit Imania.
Buku ini merupakan karya Presiden Abdurrahman Wahid.***