Kontroversi Sistem Pemilu Proporsional Tertutup
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Jumat, 20 Januari 2023 13:10 WIB
Pertimbangan lain yang mengemuka terkait penggunaan sistem proporsional tertutup adalah pengalaman dua pemilu terakhir yang menimbulkan pembelahan di tengah-tengah masyarakat dan banyak korban dari sisi penyelenggara (KPU).
Pada 2014, terdapat 144 orang wafat, sementara pada 2019 meningkat menjadi 817 orang, belum lagi yang jatuh sakit.
Gagasan ini menimbulkan kontroversi di tengah-tengah masyarakat.
Baca Juga: Dikabarkan Henry Cavill tidak Perankan Superman Lagi, Sutradara James Gunn: Ini belum Waktunya
Moya Institute, sebuah lembaga kajian isu-isu stratejik, memandang penting agar persoalan di atas diurai dan dikaji lebih mendalam.
Moya Institute ingin mengulas, apakah sistem proporsional terbuka masih yang terbaik, atau perlukah meninjau kembali penggunaan sistem proporsional tertutup, mengingat banyaknya persoalan sebagaimana terurai di atas.
Moya Institute berpandangan, Pemilu 2024 memiliki peran penting, karena ia menjadi momentum untuk memperkuat kualitas demokrasi Indonesia, yang belakangan dihadapkan pada berbagai tantangan.
Polarisasi politik, perubahan generasi kepemimpinan, dan penguatan peran partai politik serta sistem kepartaian menjadi isu-isu penting yang menyertai Pemilu 2024.
Baca Juga: Kemenag Usul Biaya Perjalanan Ibadah Haji 2023 Sebesar Rp69 Juta Per Orang, Ongkos Naik
Publik perlu memperkaya wawasan tentang gagasan tersebut, sehingga kontroversi dapat turut diredam.