Supriyanto Martosuwito: Masjid Satu Triliun dan Kualitas Keberagamaan di Jawa Barat
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Minggu, 08 Januari 2023 11:30 WIB
Imparsial juga menemukan dugaan campur tangan pemerintah daerah dalam kasus pelanggaran kebebasan beragama dan berkeyakinan.
"Aktornya masih sama, yaitu didominasi oleh kelompok individu di masyarakat yang menolak keadilan tempat ibadah atau menolak perayaan-perayaan agama atau ritual kepercayaan yang beda dari mereka," ujar dia.
Aksi mereka didukung oleh pejabat pemerintah, dengan menandatangani penolakan pembangunan rumah ibadah umat minoritas.
Baca Juga: Simak Jadwal Cuti Bersama Imlek 2023 untuk Agenda Liburan Anda
TAMPIL beragama, nampak beragama, tapi mengabaikan etika– bobrok moral dan akhlak - menjadi trend dari pemimpin politik lokal yang mengutamakan simbol simbol, tapi minus dalam praktik sosial.
Di Kota Depok, tempat saya tinggal, juga sedang heboh dan viral penggusuran sekolah di kawasan Pondok Cina demi membangun masjid di Jl. Margonda Raya.
Di Cibiru, Kota Bandung belum lama dihebohkan oleh pencabulan oleh santri pengelola pesantren, dengan korban 13 santri, melahirkan sembilan anak.
Penggalangan dana triliunan mengatasnamakan agama (Aksi Cepat Tangggap) oleh pelaku yang bergelar ustdaz, yang memiliki tiga isteri dan 14 anak, juga terbongkar.
Sebelumnya heboh kasus skandal umroh First Travel yang korbannya ribuan dan menggelapkan dana umat triliunan rupiah. Investasi bodong atas nama agama syariah juga marak.