Pesan Rektor IPB Arif Satria: GRIT 2023
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Sabtu, 31 Desember 2022 17:05 WIB
Kita harus mampu menciptakan ukuran sendiri yang lebih substansial. Ukuran yang paling sederhana adalah apakah lulusan kita mampu menjadi pemimpin perubahan di masyarakat dan berdaya saing di pasar dunia.
Apakah Inovasi kita mampu memberi solusi kehidupan dan menembus pasar dunia? Ingat, ukuran kita adalah tingkat dan jangkauan kemanfaatan. Semakin tinggi tingkat kemanfaatan dan semakin luas jangkauan kemanfaatan memerlukan grit yang semakin kuat.
Kita ingin memberi kemanfaatan yang meluas dari lokal, nasional, hingga global. Jadi tingkatan local, nasional dan global bukanlah pilihan tetapi sebuah keniscayaan.
KU Leuven terus berbangga karena inovasinya mendunia berkat inovasinya diadopsi Samsonite, merk tas terkemuka di dunia.
Sebenarnya kita pun patut bangga karena pepaya Calina (atau California) IPB telah masuk ke 11 negara , nanas PK 1 masuk Korea Selatan, Singapura dan taiwan, dan aneka produk One Village One CEO menembus pasar 11 negara.
Sejauhmana inovasi-inovasi kita makin meluas dan meluas serta bertahan di pasar dunia dalam rentang waktu yang lama sebagaimana Samsonite?
Di sinilah kita perlu grit baru untuk tidak sekedar bertahan di puncak tetapi harus mampu menciptakan puncak baru sebagai global player dalam semua aspek: pendidkan, riset, inovasi, dan pengabdian masyarakat.
Menjadi global player adalah sebuah mimpi. Bukankah kata pepatah, mimpi itu gratis dan bermimpilah saat kita sadar bukan saat tertidur?