Global Warming dan Mangrove Dunia
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Jumat, 29 Juli 2022 14:16 WIB
Lalu, apa kaitannya dengan pohon mangrove? Mangrove, tidak hanya mampu meredam dan menurunkan abrasi laut. Tapi juga menghadang gelombang tsunami dan menyerap gas karbon 4-5 kali lipat dari hutan tropis.
Daya serap hutan mangrove terhadap gas karbon dioksida yang besar, menjadikan pohon yang tumbuh di pesisir ini punya potensi cukup signifikan untuk menahan tingginya suhu udara akibat pekatnya kadar gas rumah kaca di atmosfir.
Menariknya, Indonesia yang panjang garis pantainya 95,181 km2, mempunyai luas hutan mangrove 3.489.140,68 Ha. Jumlah ini setara dengan 23% ekosistem hutan mangrove dunia, yang luasnya 16.530.000 Ha.
Jadi, tidak berlebihan jika Indonesia, punya potensi besar untuk menyelamatkan bumi dari terjangan suhu tinggi – asalkan kepulauan di nusantara ditanami mangrove.
Baca Juga: 6 Pilihan Aplikasi Editing Video yang Bisa Digunakan di Laptop atau PC
Indonesia sudah seharusnya memperluas hutan mangrovenya. Yang nantinya tidak hanya berdampak pada penurunan global warming.
Tapi juga meningkatkan perekonomian masyarakat pesisir. Karena hutan mangrove menjadi habitat dan tempat pengembangbiakan ikan, udang, kepiting, rajungan, dan lain-lain, yang punya nilai ekonomi.
Dengan melihat potensi di atas, Direktur Jenderal UNESCO Audrey Azoulay, mengatakan: “UNESCO telah mempersiapkan beberapa kegiatan untuk memperingati Hari Internasional untuk Konservasi Ekosistem Mangrove”.
Di antara kegiatan tersebut adalah peluncuran “Proyek Restorasi Mangrove Baru” di tujuh negara Amerika Latin -- Kolombia, Kuba, Ekuador, El Savador, Meksiko, Panama, dan Peru.
Baca Juga: Keutamaan Shalat Sunnah Dhuha Menurut Hadits