Prasetyo Adi: Ekonomi Sirkular Adalah Sistem Industri yang Restoratif dan Regeneratif
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Jumat, 29 Juli 2022 15:33 WIB
Yang kedua, lanjutnya, dari taman atau hutan kota itu sendiri, kita bisa menerapkan konsep grow your own city. Dengan konsep ini, jelas Prasetyo, bahan yang digunakan untuk membangun infrastruktur diambil dari daerah tersebut, dalam hal ini Kalimantan.
"Kalau ini kan pendekatannya beda tadi. Bikin dulu bangunan megah, gambar dulu bangunan megah oleh pematung, kemudian bahannya kita impor," pungkasnya.
"Jadi salah satu kata kunci tadi adalah tentang lokalitas sebenarnya. Jadi gimana kita membangun satu kota dari pulau Kalimantan dulu dengan konsep revert logistik. Sesuatu yang seharusnya dibuang dikembalikan lagi ke pabriknya," tukasnya.
Baca Juga: Penerapan Konsep Ekonomi Sirkular di IKN Nusantara
Pada kesempatan yang sama, Anggota Bidang Pengembangan PS-PPI, BKTL-PII dan Akademisi Persampahan ITB, Emenda Sembiring mengatakan, salah satu sebaiknya diterapkan di IKN Nusantara, metode pengumpulan sampah menggunakan aplikasi.
Sistem ini seiring dengan konsep ekonomi sirkular yang kedepankan oleh pemerintah. Selain itu, cara ini juga sudah mulai banyak dipakai di kota-kota smart city.
"Sekarang kan sudah mulai banyak inisiatif dalam mengumpulkan sampah itu menggunakan aplikasi. Why not! Kita juga bisa menerapkan hal tersebut di sana," kata Emenda
Berikutnya yang patut dicoba di IKN Nusantara, tambahnya, adalah penerapan Internet of Thing (IoT) terkait material recovery facilities. Hal ini untuk meminimalisir terjadinya interaksi antara individu sehingga dapat mencegah terjadinya resiko kesehatan.
Baca Juga: Berapa Lama Masa Berlaku SIM Internasional? Ternyata Berbeda dengan SIM yang Lain
"Jadi kita tidak lagi banyak menggunakan interaksi antara manusia dan tanpa sadar kalau resiko kesehatan itu kan terjadi kalau adanya interaksinya langsung," terangnya.