DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Islam Nusantara Anti Arab, Kata Siapa

image
Islam Nusantara

Islam Nusantara bukan berarti shalat harus menggunakan bahasa Indonesia dan menggunakan kain kafan batik bagi mayit sebab hal itu terang-terang berseberangan dengan ajaran Islam.

Secara sanad keilmuan, mayoritas ulama-ulama Nusantara dahulu pernah belajar ke Hijaz, bahkan mempunyai karya-karya yang ditulis dengan bahasa Arab.

Sebut saja Syaikh Nawawi al-Bantani, Syaikh Mahfud Tremas, Syaikh Ihsan Jampes dan ulama Nusantara yang lain merupakan nama-nama ulama Nusantara yang tersohor di Negeri Arab.

Sudah berapa banyak karya yang ditulis dan diterbitkan menggunakan bahasa Arab.

Baca Juga: Heru Margianto: Mungkinkah Kita Mengikuti Yesus Tanpa Harus Menganut Agama Kristen

Jadi, kesimpulannya Islam Nusantara bukan Islam yang anti Arab, ia merupakan perwujudan dari Islam yang rahmatan lil ‘alamin yang dapat diterima oleh siapapun tanpa ada batasan geografis teritorial. Wallahu A’lam.

(Afif Ghorsiki/Emha Yordanis /aswajanucenterjatim.or.id)

Sumber:

Ahmad Mustofa Bisri, “Islam Nusantara, Makhluk Apakah Itu?, dalam Akhmad Sahal (ed), Islam Nusantara (Bandung: Mizan, 2015), 14.

Afifuddin Muhajir, “Meneguhkan Islam Nusantara untuk Peradaban Indonesia dan Dunia”, dalam Akhmad Sahal (ed), Islam Nusantara, 65.

Halaman:
1
2
3
4
5

Berita Terkait