Permainan Latto Kembali Digandrungi Anak, Banyak yang Bilang Berisik, Ternyata Punya Banyak Manfaat
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Senin, 26 Desember 2022 07:18 WIB
ORBITINDONESIA- Permainan latto latto kembali digandrungi oleh Anak-anak. Sebuah permainan dua bola plastik yang dihubungkan dengan seutas tali.
Permainan yang akrab di generasi 90-an itu, kini kembali ramai diperbincangkan. Sebagian berkomentar, permainan latto latto hanya mengganggu karena menimbulkan suara berisik.
Jangan salah, permainan latto latto ternyata punya segudang manfaat. Selain mengurangi anak dalam bermain gadget, berikut sejumlah manfaatnya.
Baca Juga: Pemprov Jatim Buka Seleksi 442 Formasi PPPK, Lulusan SMA Sederajat Bisa Daftar Lho
Meski populer di Tanah Air, latto-latto ternyata bukan permainan asli tradisional Indonesia.
Permainan ini juga dikenal dengan beberapa nama, seperti katto-katto, tek-tek, lato-lato.
Permainan sederhana ini ternyata memiliki sejumlah manfaat. Salah satunya melatih kesabaran.
Baca Juga: Ramai Video Syur Viral, Rezky Aditya dan Citra Kirana Pilih Makan di Pinggir Jalan: Kita Mau Dinner
1. Melatih Kemampuan Motorik Anak
Main latto-latto dapat melatih kemampuan motorik anak dengan lebih baik lagi dari pada sebelumnya.
2. Tingkatkan Kepercayaan Diri
Main latto-latto juga bisa membuat anak memiliki kepercayaan diri saat berbaur bersama teman-temannya.
Baca Juga: Inilah Daftar Karakter yang Kembali Bermain di Fast X alias Fast and Furious 10
3. Tingkatkan Kecerdasan Anak
Dalam satu permainan, tentu menuntut anak untuk menggunakan strategi untuk bisa menang dari lawannya. Contoh permainan ini salah satunya adalah latto-latto.
Biasanya anak yang main latto-latto, akan mengayunkan bola dengan cara ke atas dan ke bawah dan membuat bola beradu dengan cepat.
4. Mengontrol Emosi
Permainan tradisional ini juga banyak berfungsi untuk mengendalikan emosi anak. Untuk memenangkan permainan ini, maka anak harus menjaga emosi dan suasana hati saat menyeimbangkan ayunan bola yang sedang beradu dengan konstan.
Jika emosi tidak bisa diolah dengan baik, kemungkinan anak akan kalah dalam permainan.***