Amir Uskara: IKN, Kritik Bloomberg, dan WTO
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Sabtu, 10 Desember 2022 05:52 WIB
Betapa hebatnya Indonesia sebagai negeri maritim dengan “men-start up” IKN sebagai motor penggeraknya. Karena itu, apa pun yang terjadi, bagi Jokowi IKN harus berdiri. Untuk mendorong kemajuan Indonesia keseluruhan.
Gagasan Bung Karno yang kini sedang dilaksanakan Jokowi, tampaknya membuat sebagian negara tetangga dan sahabat khawatir dan cemas. Indonesia akan menjatuhkan ekonomi mereka.
Sebab Indonesia adalah negara yang kaya sumber daya alam. Bila sumberdaya alam ini dikuasai Indonesia sepenuhnya, ada negara-negara yang terancam ekonominya.
Seperti Singapura, Jepang, dan Eropa Barat yang selama ini menikmati keuntungan besar dari “indusri nikel” yang bahan bakunya dari Indonesia.
Baca Juga: BRI Liga 1 : Pesta Gol, Borneo FC Kalahkan PSIS Semarang 4-2
Kata Jokowi, nikel yang berasal dari bumi Indonesia, dulu “dipaksa diekspor” ke luar negeri (LN). Indonesia hanya mendapatkan 15 milyar USD dari ekspor biji nikel.
Begitu eskpor dilarang, lalu biji nikel diolah dalam negeri, Indonesia mendapat 300 Milyar USD. Luar biasa. Dampaknya, Eropa Barat marah.
Mereka mengadukan kasus nikel ke WTO (World Trade Organization). Di pengadilan WTO, Indonesia kalah.
Jokowi tidak mau kalah. Tapi negara-negara penggugat pun tak mau kalah.