Amir Uskara: IKN, Kritik Bloomberg, dan WTO
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Sabtu, 10 Desember 2022 05:52 WIB
Banyak pihak, baik di dalam maupun luar negeri, menuduh proyek IKN adalah ambisi Jokowi.
Mereka tidak tahu, proyek ibu kota baru, jauh hari telah digagas dan dirumuskan oleh para pendiri bangsa yang dipimpin proklamator Bung Karno. Presiden RI pertama itu punya visi yang jauh.
Indonesia tidak hanya Jawa dan Sumatera. Tapi juga Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Pulau Kalimantan dipilih Bung Karno untuk tempat ibu kota baru karena, pertama, aman dari gempa bumi.
Ring of Fire – jalur cincin api yang membentang dari Samudera Pasifik ke Atlantik – tidak “menembus” Pulau Kalimantan. Itu dari aspek geografis dan geologis. Dengan demikian, ibu kota baru nanti aman dari guncangan gempa baik tektonik maupun vulkanik.
Gambaran Indonesia masa depan seperti dilukiskan Bung Karno kira-kira sebagai berikut. Ibu kota Indonesia di Palangkaraya, Kalimantan. Pulau yang besarnya 4 x Jawa ini, aman dari gempa bumi.
Di Kalimantan banyak sungai besar yang bisa dilalui kapal besar dari hilir ke hulu. Borneo dekat dengan Kepulauan Maluku, wilayah yang kaya ikannya dan strategis secara global security.
Jepang misalnya, menjadikan Pulau Morotai di Maluku sebagai basis AL (Angkatan Laut)nya di Pasifik dalam mempersiapkan penyerangan ke Pearl Harbour, markas AL Amerika di awal Perang Dunia Kedua.
Kedua, Bung Karno ingin menjadikan Maluku sebagai center of excellence dunia kemaritiman Indonesia. Di Kepulauan Maluku akan dibangun pusat AL, pendidikan kemaritiman, galangan kapal, dan sekolah-sekolah yang fokus pada pendidikan kelautan.