Ada Gajah Liar Ngamuk di Lampung Timur, Warga Sampai Patah Tulang
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Jumat, 11 November 2022 09:35 WIB
ORBITINDONESIA - Warga Desa Tambah Dadi, Kecamatan Purbolinggo, Kabupaten Lampung Timur mengalami luka berat setelah diserang gajah liar dari hutan Taman Nasional Way Kambas (TNWK) pada Kamis 10 November 2022 dini hari.
"Korban mengalami luka patah tulang kaki kiri, patah tulang rusuk sebelah kanan," kata Kepala Seksi II Way Bungur Balai Taman Nasional Way Kambas Nazarudin dihubungi di Lampung Timur, Jumat.
Dari peristiwa itu, korban yang bernama Zarkoni (44 tahun), langsung dievakuasi ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan. Dan, korban sedang dirawat di Rumah Sakit Ahmad Yani, Kota Metro.
Baca Juga: Wow! KPK Temukan Emas Batangan dan Uang Tunai dari Rumah dan Apartemen Lukas Enembe di Jakarta
Baca Juga: Empat Mayat Sekeluarga Ditemkan dari Rumah di Jakarta Barat
Baca Juga: Inilah Skuad 16 dari 32 Tim Peserta Piala Dunia 2022 yang Sudah Diumumkan
"Tadi jam 2 korban menjalani operasi, mudah-mudahan kondisinya membaik. Sekarang sedang dirawat," ujarnya.
Dia menyatakan turut memberikan bantuan untuk meringankan musibah yang dialami korban.
"Atas dasar rasa kemanusiaan tentu kita bantu," ujarnya.
Mengenai kronologi peristiwa tersebut terjadi pada pukul 19.30 WIB, Zarkoni bersama dua temannya, bernama Sugiyanto dan Saidi pergi ke ladang untuk menjaga dari gangguan binatang liar. Mereka kemudian menunggu dan beristirahat di gubuk yang berlokasi di perladangan jagung.
Baca Juga: Denny JA: Ada Tiga Bahaya dari Politik Identitas yang Diskriminatif
"Korban dan Saidi tidur di atas gubuk, sedangkan Sugiyanto di bawah untuk berjaga. Sekitar jam 02.30 WIB, tiba-tiba seekor gajah sudah berada di dekat Sugiyanto sehingga dia langsung berlari dan kemudian gajah tersebut merobohkan gubuk yang saat itu ada Zarkoni dan Saidi yang berada di atas gubuk. Karena korban Zarkoni tidak sempat berlari, kemudian gajah liar tersebut menyerangnya," katanya.
Ia mengatakan setelah gajah liar pergi korban baru dapat dievakuasi. Dan gajah yang melukai korban sudah digiring masuk ke dalam hutan.
"Hanya ada seekor gajah. Serta gajah yang melukai korban ini tidak terpasang GPS, sehingga tidak termonitor oleh tim," tambahnya. ***