Gara gara Birokrasi Kacau, 80 Mahasiswa Penerima Beasiswa Kemenag RI Terlantar di Australia
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Rabu, 09 November 2022 07:50 WIB
Diktis merespon dengan mengirimkan surat penjelasan. Surat ditanda tangani secara elektronik oleh Dirjen Pendidikan Islam, Ali Ramdhani.
Surat dikirim ke pihak kampus di Australia. Isinya menjelaskan penyebab keterlambatan pembayaran uang kuliah. Alasannya, ada perubahan manajemen pengelola beasiswa.
Tetapi itu urusan internal Kementerian Agama. Itu bukan kesalahan mahasiswa penerima beasiswa. Itu juga bukan kesalahan kampus-kampus di Australia.
Mahasiswa merasa, keterlambatan proses pencairan sudah tidak wajar. Padahal, komunikasi mahasiswa dengan para pihak sudah dilakukan puluhan kali.
Komunikasi berlangsung sejak Maret 2022. Mahasiswa mengirim surat permintaan klarifikasi ke Direktur Diktis. Isinya mengenai ketegasan kelanjutan beasiswa.
Bahkan, mahasiswa melakukan zoom meeting dengan Kementerian Agama dan LPDP. Zoom meeting ini juga sudah beberapa kali. Tapi progres pencairan uang kuliah tak kunjung terwujud.
Bahkan, tunjangan untuk biaya hidup sama sekali belum ada transfer. Lalu, bagaimana mahasiswa bisa bertahan hidup di Australia?
Baca Juga: WSBK Rilis Kalender Balap, Mandalika Mengaspal Pada Maret 2023
Setidaknya, saat ini ada tiga lembaga Diaspora Indonesia di Australia. Mereka gotong royong menggalang dana.