Abustan: Gelora Sumpah Pemuda di Thailand
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Selasa, 01 November 2022 11:05 WIB
Oleh: Abustan, Dosen/Pengajar di Magister Ilmu Hukum UID Jakarta
Beberapa hari lalu, 28 Oktober kami (Abustan) berada di Bangkok, Thailand. Jadi, meski kali ini tidak berada di Indonesia.
Akan tetapi, tetap saja mengingatkan kepada kita semua seluruh rakyat Indonesia tentang hari sumpah pemuda. Karena itu, mengingat sumpah pemuda teringat satu bahasa: bahasa Indonesia tanpa diskriminasi.
Narasi itu bertebaran di media sosial, di face book, dan di whatt shaf. Saking bersemangatnya, saking senangnya, banyak tulisan diakhiri kalimat dengan tiga finger heart.
Baca Juga: Untuk Sarana Kontrol Karya Pers, Dewan Pers Luncurkan Aplikasi Aduan Elektronik
Menyilang kan ibu jari dan telunjuk hingga membentuk simbol hati. Artinya, sedang mengekspresikan hati yang tengah berbunga_bunga.
Beruntunglah, kami yang hari itu berada di kampus Dhurakij Pundit University (DPU) Thailand yang lagi siap_siap akan melakukan presentasi paper dengan judul: Dimensional of law, Justice dan gender equality in education (Dimensi hukum, Keadilan & kesetaraan gender dalam pendidikan) di acara Internasional Conference Community Development (ICCD_9).
Mengapa saya katakan beruntung, karena Thema besar sumpah pemuda tahun ini di Indonesia memberi penguatan nilai_nilai kebenaran, keadilan, dan kesetaraan gender dalam pendidikan (right to education).
We are freedom: pemuda & perempuan harus bebas dari zona ketakutan, feodalisme, budaya patriarki, dan semua sistem tiranik, dan totaliter.
Baca Juga: Takut Ganjar Jadi Capres, Pendukung Anies Bikin Dongeng Jokowi Mau Kudeta Megawati di PDIP